Liputan6.com, Manado - Terkait naiknya status Gunung Karangetang jadi siaga level tiga, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM berharap warga mematuhi rekomendasi menjauhi gunung tersebut pada radius hingga 3,5 kilometer.
Advertisement
"Aktivitas erupsi Gunung Karangetang secara visual, instrumental dan potensi ancaman bahaya masih tinggi," sebut Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto, Selasa kemarin (30/5/2023).
Dalam status siaga ini, masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan kawah dua (utara), serta 3,5 kilometer pada sektor barat daya, selatan dan tenggara.
Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang diminta menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Sugeng menambahkan, pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang oleh PVMBG.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang juga diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang.
Masyarakat diminta tetap tenang tidak terpancing berita bohong tentang erupsi Gunung Karangetang, serta senantiasa mengikuti arahan BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Kepulauan Sitaro atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Masyarakat maupun BNPB, BPBD Provinsi Sulawesi Utara, BPBD Kabupaten Sitaro, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Karangetang setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia.