Inspirasi Aulia Akbar Desain Logo Ibu Kota Nusantara Pohon Hayat

Presiden Jokowi berharap logo bertema pohon hayat tersebut akan menginspirasi IKN Nusantara untuk menciptakan tempat kehidupan baru sekaligus simbol kehidupan bagi seluruh masyarakat Indonesia pada masa depan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 31 Mei 2023, 14:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih pohon hayat sebagai logo dari Ibu Kota Nusantara atau IKN. Logo tersebut memiliki perincian berupa lima akar di bagian bawah mewakili Pancasila, tujuh batang di bagian tengah mewakili tujuh pulau besar dalam wilayah Indonesia, serta bunga 17 kelopak di bagian atas mewakili tanggal kemerdekaan Indonesia. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih pohon hayat sebagai logo dari Ibu Kota Nusantara atau IKN. Logo tersebut memiliki perincian berupa lima akar di bagian bawah mewakili Pancasila, tujuh batang di bagian tengah mewakili tujuh pulau besar dalam wilayah Indonesia, serta bunga 17 kelopak di bagian atas mewakili tanggal kemerdekaan Indonesia.

"Logo yang terpilih bertema pohon hayat, yang didesain oleh Mas Aulia Akbar," kata Jokowi pada Selasa 30 Mei 2023. Untuk diketahui, Aulia Akbar merupakan co-founder sekaligus Desain Researcher konsultan branding di Bandung, POT Branding House.

Presiden Jokowi berharap logo bertema pohon hayat tersebut akan menginspirasi IKN Nusantara untuk menciptakan tempat kehidupan baru sekaligus simbol kehidupan bagi seluruh masyarakat Indonesia pada masa depan.

Presiden juga menilai logo pohon hayat memiliki filosofi yang sejalan dengan pembangunan IKN Nusantara.

"Menumbuhkan rasa bangga dengan jati diri bangsa sebagai negara besar, bangsa yang besar, bangsa yang majemuk, dan menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga alam, lingkungan, beserta ekosistemnya," kata Jokowi.

Presiden juga menegaskan bahwa logo yang terpilih memperkuat ikhtiar usaha bersama untuk berkontribusi dalam percepatan pembangunan IKN Nusantara.

Dikutip dari instagram POT Branding House yaitu @potbrandinghouse, berikut ini Visual Identity Design Pohon Hayat yang menjadi logo dari Ibu Kota Nusantara:

Desain logo ‘Pohon Hayat Nusantara’ ini terinspirasi oleh bentuk penghayatan simbolisme pohon dari barat sampai timur Indonesia. Sumber kehidupan sekaligus kekayaan hayati yang melimpah di ekologi kita. Simbol dasar yang tumbuh dari 5 akar ideologi bangsa (Pancasila), tumbuh mengalir menjadi 7 batang gugus pulau besar di Indonesia sebagaimana kita sebagai masyarakat maritim dengan wawasan Nusantaranya melihat laut dan alur sungai sebagai penghubung, yang lalu terhubung dalam 1 lingkaran utuh yang menumbuhkan 17 kembang mekar sebagai simbolisasi kemerdekaan abadi.

Rancangan Nusantara ini disuarakan oleh font ‘IKN Sutasoma’ yang terinspirasi oleh aksara Pallawa, salah satu aksara tertua di Asia Tenggara yang ditemukan di Kutai, Kalimantan. Identitas visual IKN Nusantara, rancang bentuk universal namun mengakar, terbalut dalam bentuk yang merayakan kemerdekaan peradaban baru.

 


Rp 477,5 Triliun Disiapkan Pemerintah untuk Infrastruktur dan Proyek IKN di 2024

Hutama Karya memperoleh kontrak pembangunan gedung dan kawasan Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian di Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara senilai Rp 766 miliar. (Dok Hutama Karya)

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI menyebutkan pemerintah menganggarkan Rp2.044 triliun untuk Program Prioritas 2024, salah satunya untuk proyek pembangunan IKN Nusantara.

“Untuk mendukung berbagai reformasi dan langkah-langkah pembangunan fundamental 2024, kami munculkan anggaran prioritas dalam mendukung transformasi ekonomi,” kata Sri Mulyani saat rapat kerja berlangsung di Jakarta, Selasa.

Anggaran tersebut, katanya mencakup lima sektor, yaitu pendidikan, perlindungan sosial, infrastruktur, kesehatan, dan ketahanan pangan.

Untuk pendidikan, pemerintah menganggarkan Rp643,1 triliun hingga Rp695,3 triliun. Anggaran pendidikan akan disalurkan untuk peningkatan kualitas dan akses pendidikan, seperti Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pemberian beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), serta link and match.

“Kami mulai dari yang paling dini, dari ibu hamil, PAUD, hingga yang sudah bekerja bisa mendapatkan alokasi pendidikan ini,” ujar Menkeu.

Kemudian, pemerintah menganggarkan Rp503,7 triliun hingga Rp546,9 triliun untuk perlindungan sosial. Anggaran itu dialokasikan untuk penghapusan kemiskinan ekstrem melalui program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, dan bantuan langsung tunai (BLT) desa.

 


Perlindungan Sosial

Anggaran juga disiapkan untuk penguatan perlindungan sosial (perlinsos), penguatan graduasi dari kemiskinan melalui program Sentra Kreasi Atensi sebagai wadah kegiatan kewirausahaan, serta mendorong perlindungan sosial adaptif melalui protokol perlinsos di masa krisis atau bencana.

Untuk anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp396,9 triliun sampai Rp477,5 triliun untuk percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta infrastruktur pendukung transformasi ekonomi lainnya.

Anggaran kesehatan dialokasikan sebesar Rp187,9 triliun hingga Rp200,8 triliun untuk percepatan penurunan stunting serta penguatan teknologi farmasi, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan sistem kesehatan.

Terakhir, anggaran ketahanan pangan sebesar Rp104,3 triliun hingga Rp124,3 triliun dialokasikan untuk peningkatan produksi pangan domestik serta penguatan sarana dan prasarana, tata kelola sistem logistik, hingga ketersediaan dan keterjangkauan cadangan pangan nasional.

 

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya