Liputan6.com, Jakarta - Game multiplatform The Witcher adalah salah satu game paling sukses di dunia. Berdasarkan data dari pengembang The Witcher, CD Projekt Red (CDPR), game ini terjual hingga lebih dari 75 juta kopi, seiring dengan perilisan The Witcher 3.
Mengutip Gizchina, Rabu (31/5/2023), The Witcher 3: The Wild Hunt sendiri terjual sebanyak lebih dari 50 juta kopi. Demikian dilaporkan oleh studio pembesutnya.
Advertisement
Data ini mengungkap bahwa The Witcher menjadi salah satu seri video game tersukses sepanjang waktu. Sebagai perbandingan, The Witcher 3 masuk sebagai salah satu game blockbuster seperti halnya game Mario Kart 8 Deluxe atau Red Dead Redemption 2.
Kedua game ini telah terjual lebih dari 53 juga kopi dan termasuk di antara game terlaris sepanjang masa.
Tidak cukup sampai situ, angka penjualan seri The Witcher dipastikan bakal meningkat signifikan di tahun-tahun mendatang. Pasalnya baru-baru ini CDPR menerbitkan update generasi berikutnya untuk The Witcher 3 pada bulan Desember mendatang.
Studio pembesut game ini juga tengah mengembangkan beberapa judul lain dalam seri The Witcher. Beberapa judul di antaranya termasuk remake dari game The Witcher pertama, trilogi The Witcher yang baru, dan spinoff-nya yang berjuluk Project Sirius.
Namun, baru-baru ini CDPR mengumumkan game tersebut tengah dinilai ulang. Diharapkan judul-judul di atas bakal lebih baik ketimbang game Cyberpunk 2077.
Sukses di Game hingga Film Series
Kendati demikian, CDPR pada dasarnya membalikkan game ini saat merilis patch generasi berikutnya pada Februari 2022.
Menurut pengembangnya, CDPR, ekspansi besar yang akan datang untuk Cyberpunk 2077, Phantom Liberty, bakal dipamerkan di acara Play Days khusus undangan Summer Game Fest Juni ini.
Kesuksesan The Witcher bukan hanya untuk game-nya, pasalnya Netflix bertaruh besar untuk series The Witcher yang kabarnya akan diperpanjang menjadi lima musim. Season ketiga The Witcher baru akan dirilis Juni in.
Season ketiga ini menjadi seri terakhir di mana Henry Cavill bakal memerankan tokoh utama Geralt. Selepas Cavill, pemeran Geralt ini akan diganti dengan Liam Hemsworth.
Waralaba The Witcher telah melampaui kesuksesan luar biasa di dunia game. Pengaruhnya jauh melampaui ranah video game, pasalnya dengan rekor penjualan mengesankan, adaptasi TV yang sukses, dan basis penggemar yang loyal membuat kesuksesan The Witcher tak tertandingi.
Game ini pun menjadi salah satu seri game paling sukses sepanjang masa. Dampaknya terhadap industri game pun bakal terasa di tahun-tahun mendatang.
Advertisement
Game Pertama The Witcher Dibuat Ulang Pakai Unreal Engine 5
Sementara itu, CD Projekt Red pada pekan ini mengumumkan mereka sedang menggarap versi dibuat ulang atau remake dari game pertama The Witcher, yang akan menggunakan Unreal Engine 5.
"Itu benar, game yang memulai semuanya sedang dibuat kembali dari bawah ke atas di Unreal Engine 5," tulis CD Projekt Red dalam laman resmi untuk The Witcher, seperti dikutip Senin (31/10/2022).
Studio game asal Polandia itu menyebut, The Witcher versi remake sedang dalam tahap pengembangan awal di studio Fool's Theory, dengan melibatkan para staf veteran yang terlibat di seri The Witcher.
CD Projekt Red juga menyatakan memberikan supervisi kreatif secara penuh untuk proyek ini.
Codename The Witcher
Proyek The Witcher Remake sendiri menggunakan nama kode "Canis Majoris" dan masih berada di tahap awal. Pengembang pun mengatakan mereka memastikan game ini dibuat dengan sangat hati-hati dan memperhatikan detail.
"The Witcher adalah tempat kami memulai semuanya, untuk CD Projekt Red. Itu adalah game pertama yang kami buat, dan itu adalah momen besar bagi kami saat itu," kata kata Adam Badowski, Head of Studio, CD Projekt Red.
"Kembali ke tempat ini dan membuat ulang game untuk generasi gamer berikutnya untuk merasakannya, rasanya sama besarnya, jika tidak lebih besar," imbuh Badowski.
Ia mengungkapkan, menariknya, beberapa orang di Fool's Theory pernah terlibat dalam game The Witcher sehingga mereka mengetahui dengan baik sumber utamanya.
Advertisement