Nihil Kasus PMK, Begini Cara Peternakan Sapi di Malang Cegah Penyakit Mulut dan Kuku

Penyakit mulut dan kuku atau PMK yang melanda Indonesia pada pertengahan 2022 menyebabkan lebih dari 150 ribu ternak terpapar.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Jun 2023, 10:00 WIB
Penyakit mulut dan kuku atau PMK yang melanda Indonesia pada pertengahan 2022 menyebabkan lebih dari 150 ribu ternak terpapar. Namun, peternakan di Malang tidak melaporkan satu pun kasus, ini rahasianya. Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit mulut dan kuku atau PMK yang melanda Indonesia pada pertengahan 2022 menyebabkan lebih dari 150 ribu ternak terpapar.

Namun, paparan ini tidak terjadi di peternakan sapi perah di lereng Gunung Kawi, Malang, Jawa Timur. Peternakan terbesar di Indonesia tersebut tidak melaporkan satu pun kasus PMK hingga kini.

Menurut Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia Heru Setyo Prabowo, nihilnya kasus PMK di peternakan ini bukan tanpa alasan. Saat wabah menyerang, pihak peternakan segera menerapkan prosedur biosecurity yang sangat ketat.

“Ketika ada PMK kami menerapkan biosecurity level tiga sehingga tidak ada kasus PMK,” kata Heru dalam peringatan Hari Susu Sedunia di Malang, Jawa Timur, Selasa, 30 Mei 2023.

Biosecurity yang diterapkan di peternakan ini meliputi:

  • Penyemprotan desinfektan untuk semua kendaraan, pekerja, dan tamu sebelum masuk ke kawasan peternakan.
  • Menggunakan perlengkapan yang sudah higienis seperti sepatu boots, baju yang sudah higienis, dan lain-lain.
  • Tidak terbuka untuk umum.

Peternakan dengan lebih dari 19.000 sapi ini memang tidak terbuka untuk umum. Di samping meminimalisasi risiko penyebaran PMK, juga mencegah agar sapi tidak stres akibat terganggu oleh kedatangan orang asing dalam jumlah banyak.


Program Kesehatan untuk Sapi

Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia Heru Setyo Prabowo mengatakan, nihilnya kasus PMK di peternakan ini bukan tanpa alasan. Saat wabah menyerang, pihak peternakan segera menerapkan prosedur biosecurity yang sangat ketat. Malang (30/5/2023) Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Selain menerapkan biosecurity ketat, pihak peternakan juga menjalankan program kesehatan untuk sapi. Tujuannya tak hanya untuk menghindarkan sapi dari penyakit mulut dan kuku, tapi juga penyakit lainnya yang mungkin menyerang sapi.

Program kesehatan tersebut meliputi:

  • Memberikan vitamin untuk semua sapi.
  • Program vaksinasi yang lengkap untuk semua sapi.
  • Perawatan kuku.
  • Penyediaan pakan berkualitas tinggi.

Di samping itu, agar hasil susu tidak terkontaminasi akibat dipegang tangan manusia, maka proses memeras susu dilakukan dengan menggunakan mesin khusus. Mesin ini didesain agar menyerupai mulut anak sapi sehingga tidak melukai puting. Jika proses memeras sudah selesai, maka otomatis mesin itu akan berhenti.


Membuat Sapi Tetap Happy

Penyakit mulut dan kuku atau PMK yang melanda Indonesia pada pertengahan 2022 menyebabkan lebih dari 150 ribu ternak terpapar. Namun, peternakan di Malang tidak melaporkan satu pun kasus, ini rahasianya. Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Penyakit PMK bukan satu-satunya hal yang bisa membuat sapi tidak produktif. Hal lain yang lebih sederhana seperti cara perawatan dan kebersihan kandang juga berpengaruh pada jumlah susu yang dihasilkan.

Guna membuat produksi susu lebih melimpah, pihak peternakan mengungkap kiat yang tak kalah penting. Yakni menjaga sapi agar tetap bahagia (happy cow).

Ini terbukti membuat sapi jadi lebih produktif. Susu yang dihasilkan mencapai 34 liter per sapi atau hampir tiga kali lipat dari rata-rata produktivitas sapi dari peternakan lain.

Rata-rata produksi susu sapi segar di peternakan ini mencapai hingga 97 ribu ton setiap tahun atau kurang lebih 10 persen dari total produksi susu sapi dalam negeri (SSDN) 2022.

Beberapa cara membuat sapi tetap bahagia adalah dengan pemberian pakan sehat dengan rumput odot yang dicampur konsentrat. Air minumnya pun langsung dari gunung. Selain itu, sapi ditempatkan di lingkungan dengan udara sejuk. Setiap kandang dibersihkan secara rutin dan dilengkapi blower untuk menjaga aroma kandang.


Kenapa Kandang Harus Bersih?

Penyakit mulut dan kuku atau PMK yang melanda Indonesia pada pertengahan 2022 menyebabkan lebih dari 150 ribu ternak terpapar. Namun, peternakan di Malang tidak melaporkan satu pun kasus, ini rahasianya. Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Pembersihan kandang secara rutin juga bukan tanpa alasan. Aroma kotoran yang tidak sedap dapat memicu stres pada sapi dan menurunkan produktivitasnya.

Pemicu stres lainnya pada sapi termasuk suhu udara yang panas, sapi kurang tidur, dan perlakuan yang tidak baik dari manusia. Sapi memang tergolong hewan yang mudah stres, jadi hal-hal ini tak boleh luput dari perhatian peternak.

"Iya (mudah stres) sehingga harus mendapatkan perlakuan baik dan membuat sapi tetap happy," kata Head of Manufacturing PT. Greenfields Indonesia, Darmanto Setyawan dalam rangkaian acara yang sama.

Sementara, guna menjaga kualitas tidur sapi, pihak peternakan menyediakan pasir yang membuat sapi lebih nyaman. Pasir memang dikenal sebagai tempat tidur sapi di peternakan ini.

Dari pantauan tim Liputan6.com, sapi-sapi memang terlihat tenang dan nyaman ketika duduk di atas pasir berwarna abu-abu itu.

Infografis Vaksinasi PMK Hewan Ternak Digencarkan Jelang Idul Adha. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya