Dialog Pemilu Serentak 2024 Bersama Kominfo, KPU dan Bawaslu: Anti Golput? Yuk Bisa Yuk!

Kominfo menggelar forum diskusi publik dalam rangka Sosialisasi Pemilihan Umum Serentak 2024 sekaligus memberikan pembekalan isu pemilu kepada para anggota penyuluh informasi publik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 31 Mei 2023, 20:32 WIB
Forum Diskusi Publik dalam Rangka Sosialisasi Pemilihan Umum Serentak 2024 “Optimalisasi Peran Penyuluh Informasi Publik dalam Sosialisasi Pemilihan Serentak 2024, Anti Golput Yuk Bisa Yuk”.

Liputan6.com, Bandung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggelar Forum Diskusi Publik dalam Rangka Sosialisasi Pemilihan Umum Serentak 2024 sekaligus memberikan pembekalan isu pemilu kepada para anggota penyuluh informasi publik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Mengusung tema “Optimalisasi Peran Penyuluh Informasi Publik dalam Sosialisasi Pemilihan Serentak 2024, Anti Golput Yuk Bisa Yuk”, kegiatan ini berlangsung di Hotel Holiday Inn Bandung, selasa (30/5) dan menghadirkan narasumber Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo Usman Kansong, Komisioner Bawaslu Lolly Suhenty dan Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga KPU, Dohardo Pakpahan.

Selain itu turut hadir juga Pembina Penyuluh Informasi Publik yang juga Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Hasyim Gautama.

Dalam pemaparannya, Usman Kansong menghimbau bahwasannya pesta demokrasi yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang merupakan perhelatan akbar bagi rakyat Indonesia. Untuk itu, bagi masyarakat yang sudah memiliki hak pilih untuk ikut memberikan hak suaranya memilih sesuai pilihannya masing-masing.

“Silahkan gunakan hak pilih anda. Jangan golput, karena suara Anda sangat menentukan kemajuan bangsa (Indonesia) ini ke depan”.

Di era digitalisasi seperti sekarang, Usman mengatakan tantangan yang dihadapi menuju pesta demokrasi salah satunya adalah penyebaran berita hoaks. Masyarakat harus sangat berhati-hati dalam mengkonsumsi informasi-informasi yang beredar di masyarakat, karena informasi yang beredar tersebut belum tentu bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya.

Oleh karena itu, Usman mengingatkan masyarakat untuk lebih cerdas serta aktif mencari tahu tentang informasi yang beredar tersebut kepada pihak – pihak terkait sehingga akan terhindar dari informasi yang justru akan menyesatkan masyarakat itu sendiri.

“Tentu hal yang paling kita harapkan adalah masyarakat berperan aktif menggunakan media sosial sebagai penyebar informasi yang benar selama masa pemilu yang tentu sedang kita lewati setiap tahapannya, yang paling penting di era digital seperti sekarang, setiap informasi kita temukan di ruang digital haruslah bijak dalam menelaahnya. Bijaklah dalam bermedia sosial. Saring sebelum sharing,” tutur usman kansong.


Jangan Segan Berikan Informasi Benar

Forum Diskusi Publik dalam Rangka Sosialisasi Pemilihan Umum Serentak 2024 “Optimalisasi Peran Penyuluh Informasi Publik dalam Sosialisasi Pemilihan Serentak 2024, Anti Golput Yuk Bisa Yuk”.

Usman Kansong menghimbau pada seluruh anggota Penyuluh Informasi Publik (PIP) untuk jangan segan memberikan informasi yang benar dan lengkap terkait tentang penyelenggaraan pemilu 2024 yang akan datang.

“Sampaikanlah informasi kepada masyarakat sehingga masyarakat Indonesia mendapat pengetahuan dan informasi yang benar, yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga masyarakat mendapatkan pencerahan dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks atau menyesatkan,” ujarnya.

Selain IPI, Kementerian kominfo juga menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bisa mengenalkan perbedaan berita benar dan hoaks kepada masyarakat di daerah-daerah. Kemenkominfo juga akan mengajak elit-elit politik agar bisa mencegah penyebaran berita sesat berupa ujaran kebencian hingga kampanye hitam.

Sepakat dengan yang disampaikan oleh usman kansong, Hasyim Gautama menyampaikan bahwasannya belajar dari pemilu sebelumnya, tentu bangsa Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan selama pemilu, apalagi sekarang penyebaran berita dan informasi kian cepat seiring dengan masyarakat Indonesia yang kian melek digital.

Jika berbicara tentang ajakan masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak suaranya saat pemilu nanti, Hasyim menegaskan sudah harus kita kerja keras saling bahu membahu tentunya saat ini agar masyarakat Indonesia tahu dan paham bagaimana suara mereka sangat berarti untuk kesejahteraan bangsa kedepannya.

“Sebetulnya kontestasi pemilu sudah semakin baik,jika berbicara tentang bagaimana angka golput yang terus semakin sedikit semisal pemilu tahun 2019 yang terjadi saat itu 81 persen masyarakat Indonesia ikut serta dalam pemilu. Tentu kita tidak bisa bermimpi bahwasannya pemilu di Indonesia bisa sampai 100% masyarakat Indonesia, karena banyak hal yang turut membuat pemilih tidak bisa menggunakan hak suara mereka. Namun memperkecil kemungkinan golput rasanya masih bisa kita semua lakukan, asal bersama-sama kita bergotong royong melakukannya, bukan sekedar tugas partai politik, pemerintah, KPU dan Bawaslu saja tentunya,” ujar Hasyim.


Wujudkan Pemilu Sehat dan Bebas dari Perpecahan

Selaku Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga Komisi Pemilihan Umum, Dohardo Pakpahan mengatakan bahwa banyak sekali tahapan pemilu yang sudah mulai berjalan dan berlangsung saat ini hingga pemilu berakhir 2024 nanti.

Salah satu fokus KPU saat ini adalah dengan terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa tanggal 14 februari 2024 nanti kita akan mengadakan pemilihan umum serentak mulai dari tingkat daerah hingga pusat.

Doardo mengaku berbagai cara sosialisasi sudah dilakukan semisal dengan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa menyediakan ruang publikasi yang mumpuni.

“Mungkin tugas kami saat ini adalah membuat masyarakat sadar bahwa pemilu sudah di depan mata. Sudah saatnya sebagai pemilih kita mempersiapkan siapa yang akan kita dukung, sudah waktunya juga kita berada di pemilu yang sehat, yang tidak akan menimbulkan perpecahan bahkan di ranah keluarga hanya karena berbeda pandangan politik,“ ujar Dohardo.

Terakhir, acara diskusi publik di tutup dengan pemaparan dari Lolly Suhenty yang menjelaskan bahwa Bawaslu sudah mempersiapkan berbagai strategi baru agar segala potensi kerawanan, bahkan bisa jadi sudah ada indeks kerawanan di daerah-daerah mampu di minimalisir. Oleh karena itu, Bawaslu menghimbau perlu diinfokan sejak dini kepada peserta pemilu dan juga para pemilih untuk antisipasi apapun kemungkinan bentuk kecurangan.

“Kita menginginkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas dengan suasana riang gembira dan berkeadaban. Oleh karena itu, semua pihak perlu menguatkan ke arah tersebut, sehingga pelaksanaan demokrasi di Indonesia berjalan baik,sudah bukan saatnya lagi kita menjadi penonton semata namun harus jadi aktor yang baik,” pungkas Lolly.

Acara ditutup dengan himbauan dari seluruh narasumber bahwa mari sukseskan pemilu serentak 2024, jaga pemilu agar kecurangan yang selalu terjadi bisa kita kurangi bahkan hentikan.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya