Liputan6.com, Jakarta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menanggapi video viral Ketua RT 11 RW 03 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara Riang Prasetya.
Dalam akun Instagram @jakut.info, Riang nampak kembali terlibat cek cok dengan sejumlah warga pemilik ruko.
Advertisement
PSI menilai, intoleransi untuk penegakan peraturan daerah (Perda) tak dapat dibenarkan. Selain itu, PSI DKI Jakarta juga menyesalkan Riang yang seakan tidak dapat mengendalikan dirinya, sehingga tidak fokus pada penegakan aturan dan berujung pada perkataan rasis ke warga pemilik ruko.
“Penegakan Peraturan Daerah akan selalu kami dukung, namun kami juga konsisten untuk melawan segala bentuk intoleransi dan juga perlakuan rasis. Siapa pun pelakunya," kata Ketua DPW PSI Jakarta Elva Qolbina dalam keterangan tertulis, Rabu (31/5/2023).
Terkait dengan maraknya pelanggaran tata ruang kota, PSI Jakarta akan membuka layanan hotline pengaduan bagi warga Jakarta yang mengalami permasalahan.
“Kami harap semua pihak dapat menahan diri dan mau duduk bersama dengan kepala dingin sehingga kerukunan antar warga di lingkungan Ruko Niaga Muara Karang bisa kembali pulih,” kata dia.
Video yang Diunggah
Sebelumnya, pada video yang diunggah pada Selasa 30 Mei 2023 itu, warganet mengecam Riang karena didapati mengeluarkan pernyataan yang dianggap rasis kepada warga pemilik ruko. Keduanya, juga berdebat keras hingga hampir adu fisik.
Mulanya Riang adu mulut dengan warga berbaju hitam tentang penertiban ruko di Pluit Niaga yang memakan bahu jalan dan menutup saluran air. Namun, warga nampak naik pitam ketika Riang mengeluarkan pernyataan berbahasa daerah khas Palembang.
"Kalau ada pelanggaran, kamu koordinasi sama camat lurahnya, monitor," kata pria berbaju hitam.
"Didiemin sama kamu, oh nggak bisa, lurah camatnya takut sama kamu, lurah camatnya takut sama kamu. Aku wong kito galo pak, wong kito, wong plaju," balas Riang.
Ungkapan Riang ini, mendapat reaksi dari warga lainnya yang juga ada di lokasi kejadian. Hingga situasi menjadi sulit terkendali, meski ada sejumlah orang yang berusaha memisahkan keributan.
"Wong plaju, wong mana, jangan gitu lah, jangan bawa-bawa suku," kata warga.
"Eh kenapa lu, kenapa lu, ngomong yang sopan, lu jadi RT jangan sok jagoan di sini," sahut warga lainnya.
"Diem, Diem lu, diem eh ini gue kasih tahu ya, nanti pribumi datang ke sini," ucap Riang.
Ucapan Riang menyinggung pribumi ini lah yang menyulut kemarahan warga. Sejumlah warga, bahkan menunjuk-nunjuk Riang hingga menyebut bahwa mereka juga pribumi.
Pada rekaman itu, Riang juga nampak tak kalah marahnya. Dia bahkan, maju tak gentar hingga hampir terjadi adu fisik antara Riang dan sejumlah warga.
Advertisement