Liputan6.com, Jakarta Jose Mourinho harus menerima kenyataan pahit saat rekor apiknya di final kompetisi Eropa tercoreng. Ya, Mourinho untuk pertama kali gagal juara di final usai kalah 1-4 dari Sevilla lewat adu penalti di final Liga Europa yang berlangsung di stadion Puskas Arena, Hungaria, Kamis (1/6/2023).
Pertandingan terpaksa dilanjutkan ke adu penalti usai AS Roma dan Sevilla tak mampu menambah gol usai imbang 1-1 di waktu normal. Roma unggul terlebih dahulu lewat Paulo Dybala di menit ke-35 dan gol Sevilla tercipta berkat gol bunuh diri Gianluca Mancini di menit ke-55.
Advertisement
Pertandingan sebenarnya bisa dimenangkan AS Roma. Namun wasit asal Inggris, Anthony Taylor tak memberi penalti untuk AS Roma usai Loic Bade tampak menahan bola tendangan Gianluca Mancini di kotak penalti.
Kekecewaan pelatih AS Roma Jose Morinho memuncak usai pertandingan. Dia bahkan mengejar ofisial pertandingan sampai parkiran dan mengeluarkan kata kasar, "Dasar memalukan" dan "Penjahat".
Final Liga Europa antara AS Roma melawan Sevilla berjalan panas. Wasit Anthoni Taylor sampai mengeluarkan 13 kartu kuning, terbanyak dalam sejarah Liga Europa.
Apakah Mourinho bakal terkena sanksi berat dari UEFA? Ini bukan kontroversi pertama dari sang maestro asal Portugal ini. Kontroversi sudah jadi bagian dari "hidup" Mourinho di sepak bola.
Banyak Kontroversi di Final Liga Europa AS Roma vs Sevilla
Ada banyak hal yang membuat Mourinho naik darah. Selain handball Loic Bade, Mourinho juga melihat Taylor tak fair karena memberi kartu kuning kepada Lorenzo Pellegrini karena dinilai diving.
Namun wasit tak memberi kartu kuning saat pemain Sevilla, Lucas Ocampos juga dinilai sengaja menjatuhkan diri. Ocampos tampak terkena sambaran Roger Ibanez yang mencoba halau bola.
"Ini memalukan, ini memalukan. Bahkan chairman komite wasit UEFA Roberto Rosetti bilang itu tidak penalti. Sialan, kalian penjahat, selamat, ini penuh skandal," teriak Mourinho di parkiran mobil stadion Puskas Arena.
Advertisement
Jose Mourinho Susah Dicegah Ofisial AS Roma
Di awal video terlihat, ofisial dari AS Roma mencoba untuk membawa Mourinho kembali ke bus tim. Namun Mourinho memilih kembali untuk berteriak dan mencaci maki ofisial final Liga Europa sebelum kembali ke bus tim dengan pelatih kiper Nuno Santos.
Insiden ini mengingatkan publik pada ulah Jose Mourinho saat melatih Real Madrid. Dia pun menunggu wasit di parkiran mobil Camp Nou usai kalah dari Barcelona di Copa del Rey 2012.
"Kami kembali ke Italia dengan kondisi mati kelelahan, mati dengan perasaan tidak adil," kata Mourinho saat konfrensi pers.
"Ini duel menegangkan, maskulin dan tegang dengan wasit yang seperti orang Spanyol. Selalu kartu kuning, kuning, kuning setiap waktu. Ketidakadilan terlihat saat Erik Lamela harusnya dapat kartu kuning kedua, saat adu penalti dia sukses cetak gol."
Kekalahan Lawan Sevilla Menodai Rekor Sempurna Jose Mourinho
Kegagalan ini menodai kesempurnaan pelatih Jose Mourinho. Pelatih Portugal ini sebelumnya tak pernah gagal menang di final kompetisi antar klub garapan UEFA. Mourinho punya rekor selalu menang di lima laga final sebelum Roma bertemu Sevilla di Liga Europa.
Semua level kompetisi sepak bola antar klub Eropa pernah dimenangi Mourinho. Tahun lalu dia sukses membawa Roma menjuarai UEFA Conference League.
Mourinho pertama kali sukses juara di final Piala UEFA bersama Porto di tahun 2002/2003. Pada musim seblanjutnya Porto dibawa Mourinho menjuarai Liga Champions. Mourinho juga mampu juara Liga Champions di Inter Milan pada tahun 2009/2010.
Di Liga Europa, Mourinho juga sudah pernah sekali menjadi juara. Dia membawa Manchester United menjadi yang terbaik pada musim 2016/2017.
Advertisement
Sevilla Raja Liga Europa
Sukses Jesus Navas dan kawan-kawan menodai rekor sempurna Mourinho tidaklah mengejutkan. Sevilla dikenal sebagai raja Liga Europa. Mereka sudah tujuh kali menjadi juara kompetisi ini sejak masuk memakai nama Piala UEFA.
Kegagalan Mourinho ini tak lepas dari nasib apes bek tengah Roma Gianluca Mancini. Pemain Italia ini mencetak gol bunuh diri sehingga Sevilla menyamakan skor dan kemudian gagal mengeksekusi penalti di adu penalti.