Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 1.899 jemaah haji Indonesia hari ini, Kamis (1/6/2023) akan mulai bergeser dari Madinah ke Makkah untuk melaksanakan ibadah umrah wajib. Di saat yang sama, jemaah haji gelombang I dari Tanah Air masih terus berdatangan di Madinah, Arab Saudi.
Jemaah haji yang akan ke Makkah ini terlebih dulu akan singgah ke Masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali untuk mengambil miqat makani (batas tempat dimulainya ibadah umrah dan haji). Di sana mereka akan memulai niat ihram dan umrah.
Advertisement
Dalam operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, pemerintah mengusung tagline 'Haji Ramah Lansia'. Hal ini karena besarnya jumlah jemaah berumur di atas 65 tahun, yakni sebesar 30 persen dari total keseluruhan 221.000 jemaah yang diberangkatkan ke Tanah Suci.
Salah satu kasus yang dialami jemaah lansia adalah sering buang air dalam waktu berdekatan (beser). Sementara, perjalanan dari Miqat Bir Ali ke Makah kurang lebih 450 km dengan jarak tempuh 4-6 jam.
Lantas bagaimana jika jemaah haji beser saat berihram?
Koordinator Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi Daker Madinah KH Ahmad Wazir Ali mengatakan, jemaah dalam kondisi tertentu bisa mendapatkan rukhsah atau keringanan dalam berihram. Menurutnya, jemaah lansia yang sering beser dibolehkan memakai diapers atau popok karena masuk kategori halangan (uzur).
"Jemaah yang suka beser diperbolehkan menggunakan pampers karena termasuk uzur (darurat)," katanya kepada tim Media Center Haji (MCH) di Madinah.
Jemaah Haji yang Pakai Popok Tidak Perlu Bayar Fidyah
Dia menegaskan, jemaah haji yang tiba di Madinah dengan kategori ini tetap diharuskan niat ihram dari Bir Ali. Kendati, mereka tidak disyaratkan harus suci dari hadats atau najis.
Pengasuh Ponpes Denanyar Jombang itu juga menegaskan, jemaah yang memakai diapers karena sering beser tidak perlu membayar dam ataupun fidyah.
"Dan tidak perlu membayar dam atau fidyah. Meskipun menurut beberapa penjelasan literatur fikih lain harus membayarnya, baik dengan seekor kambing, memberi makan enam fakir miskin, atau puasa selama tiga hari," kata Kiai Wazir.
Meskipun boleh memakai popok, Kiai Wazir menyarankan agar jemaah lansia menggunakan niat ihram bersyarat (isyrirath).
"Sebaiknya dalam kasus jemaah khusus, lansia, resiko tinggi dan lain-lain, niat ihramnya menggunakan niat ihram bersyarat. Artinya, jika nanti di perjalanan terhalang oleh sesuatu penghalang, semisal sakit atau lainnya dan tidak bisa melanjutkan manasiknya, maka dia boleh tahallul dan menyudahi manasiknya," ujarnya.
"Dengan begitu ia tidak terikat dengan larangan ihram dan juga tidak kena dam," sambung Kiai Wazir.
Status umrah wajib bagi jemaah yang niat bersyarat, sudah tercover dalam umrah haji (umrah qiran), membarengi niat ihram umrah dan niat umrah haji sekaligus.
"Umrahnya dimasukkan haji, jadi nanti niatnya pakai ihram haji kiran. Niatnya, nawaitu al-hajja wa al-'umrata wa ahramtu bihima lillahi ta'ala," ucap Kiai Wazir memungkasi.
Advertisement
Jemaah Haji Indonesia Hari Ini Mulai Masuk Makkah
Sementara itu, sebanyak 1.899 jemaah haji Indonesia dari lima kelompok terbang (kloter) awal akan diberangkatkan dari Madinah ke Makkah pada hari ini, Kamis (1/6/2023).
Mereka terlebih dulu akan singgah di Masjid Dhulhulaifah atau Bir Ali untuk mengambil miqat makani (batas tempat dimulainya ibadah umrah dan haji).
Lima kloter yang akan masuk ke Mekkah hati ini adalah, Kloter 1 dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG-01) sebanyak 393 jemaah, Kloter 1 embarkasi Solo (SOC-01) sebanyak 360 jemaah, kloter 1 embarkasi Makassar (UPG-01) sebanyak 393 jemaah.
Kemudian lloter 1 embarkasi Aceh (BTJ-01) sebanyak 393 jemaah, dan Kloter 1 embarkasi Medan (KNO-01) sebanyak 370 jemaah.
"Alhamdulillah, untuk persiapan keberangkatan jemaah haji dari Madinah ke Mekkah sudah siap. Seluruh petugas di Bir Ali atau Dzulhulaiffah telah standby menerima jemaah dari Madinah," ujar Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah PPIH Arab Saudi, Zaenal Muttaqin, Kamis (1/6/2023).
Zaenal menjelaskan, pemberangkatan jemaah haji ke Bir Ali dibagi dalam dua gelombang. Pemberangkatan gelombang pertama dilakukan pada pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS) sebanyak tiga kloter. Sedangkan, dua kloter sisanya diberangkatkan pada gelombang kedua pukul 16.00 WAS.
"Untuk menyambut jemaah haji, kami akan menempatkan sejumlah petugas di sejumlah titik di Bir Ali untuk memantau pergerakan jemaah haji. Ada 5 pos yang akan disiapkan di Bir Ali mulai dari pos masuk hingga pos pemberangkatan bus menuju Mekkah," ucapnya.