Liputan6.com, Jakarta - Desainer Indonesia, Monica Ivena kembali menggelar peragaan busananya yang kali ini bertajuk "Kaleidoscope Dreams". Monica Ivena membuat sebuah karya fesyen terinspirasi oleh kaleidoskop yang digelar pada Rabu malam, 31 Mei 2023 di St. Regis Jakarta.
Monica Ivena juga berkolaborasi dengan The Clique, dan AYAYI sebagai metahuman kelas dunia asal China yang menjadi momen penting bagi jenama fesyen Indonesia itu. Kesempatan ini membuka berbagai kemungkinan untuk eksplorasi dari industri fesyen menuju teknologi Web 3.0.
Advertisement
Pesan yang diungkapkan dalam showcase ini adalah bahwa hidup terguncang oleh tantangan masih bisa mengungkapkan keindahan baru dan harapan baru. Di mana hal itu identik dengan kapasitas manusia untuk bermimpi dan mengubah mimpi menjadi kenyataan.
Tak hanya didominasi warna aman untuk tampil glamor blink blink, dalam koleksinya Monica juga memberikan sapuan warna neon yang eksentrik. Lalu yang menarik ada beberapa koleksi yang tak hanya gemerlap tapi menyala menyilaukan mata.
Salah satu tampilan korset yang anggun dengan rok panjang menyapu lantai dihiasi aksesori di kepala tampak seperti Cleopatra. Pemakaian aksesorinya memainkan peran di sini, seperti anting-anting maupun hiasan kepala yang menambah kesan sebagai seorang ratu Mesir.
Kemiripan intrik yang tak berujung membawa kaleidoskop dalam banyak inspirasi hidup. Memulai perjalanan yang menawan, koleksi ini membawa individu ke dunia yang dinamis dan halus, menggunakan fisik dan digital media untuk menggambarkan konvergensi mimpi yang berbeda dalam masyarakat saat ini.
Fesyen show terbagi menjadi empat segmen antara lain bertema Gatsby, Disco, Under the Sea, dan Birds of Paradise. Keseluruhan koleksinya menampilkan segudang teknik yang menekankan hiasan yang rumit.
Laksmi de Neefe Ikut Merepresentasikan Koleksi
Adapun bersama The Clique, AYAYI melakukan debut pertamanya di Indonesia melalui Monica Ivena's Kaleidoscope Dreams Fashion Show sebagai wajah kampanye. AYAYI adalah salah satu Influencer metahuman hiperrealistik top dunia yang berfungsi sebagai jembatan menuju metaverse di Web3.0 dengan daftar klien dan kolaborasi yang mengesankan, seperti Louis Vuitton, Givenchy, Burberry, Bose, Porsche, Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan Paralimpiade.
Lebih lanjut, teknologi digital juga mendukung strategi keberlanjutan untuk merek fesyen dan gaya hidup karena keduanya akan menjadi bagian tak terpisahkan strategi merek masa depan. Dengan diresmikannya sederet koleksi, sebagai inspirasi yang tampil di panggung kali itu adalah Puteri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull dan Puteri Indonesia 2022 Laksmi de Neefe.
Keduanya mewujudkan esensi pemberdayaan perempuan, sebab mereka adalah lambang kecantikan, kekuatan, dan intelijen. Frederika Cull adalah Miss Universe Indonesia pertama yang masuk 10 besar kompetisi Miss Universe, sedangkan Laksmi adalah perwakilan pertama dari Bali.
Koleksi kapsul terbaru Monica Ivena ikut menandai debut Bright Encounters, pengalaman yang menampilkan Monica Ivena selama menikmati teh sore khas St.Regis. Bright Encounters akan menjadi salah satu fitur di St.Regis untuk membawa percakapan yang sangat bermakna di antara tamu yang hadir untuk merayakan gaya hidup, mode, budaya, seni, keberlanjutan, dan perjalanan.
Advertisement
Monica Ivena di Satu Dekade Berkarya
Sebelumnya, desainer Monica Ivena sempat mempersembahkan koleksi bertajuk "Resilience" yang diluncurkan virtual pada Minggu, 6 Maret 2022. Suguhan ini menandai satu dekade Monica berkarya di dunia fesyen.
Ada 25 rancangan Monica Ivena diperagakan para model dalam garis desain yang sarat detail. Makna ketangguhan membalut koleksinya yang berpadu nuansa elegan sekaligus mewah.
Sepenggal cerita turut membingkai setiap karya Monica. Monica menuangkan kisah mengenai perempuan multikarakter di sekelilingnya yang berani juga tangguh kala pandemi Covid-19 melanda seantero jagat.
Perancang muda ini bersaksi para perempuan berhati besar yang cerdik juga tulus menjadi pokok pelindung orang sekitar bagai malaikat penyelamat. Idenya lantas diterjemahkan dari goresan di kertas hingga melahirkan koleksi busana.
Koleksi menyuguhkan gaun-gaun penuh gejolak lembut. Tetapi, nuansa karismatik nan kukuh pda setiap busana bermakna dengan kisahnya yang beragam.
Ada aneka rancangan hitam bernada keberanian, serta nuansa perak menentramkan rasa, hingga palet emas yang memancarkan kekuatan. Peragaan karya Monica Ivena dibarengi dengan kilau chandelier bercahaya gemerlap. "Sayap malaikat seumpama makna, bahwasanya tiap wanita memiliki kekuatan untuk menolong seperti sesosok malaikat," kata Monica.
Ornamen dalam Busana Karya Monica Ivena
Sentuhan ornamen cantik seperti bordir, manik berkilau, hingga bling-bling melengkapi koleksinya. Sang ayah pun ambil bagian dalam membangun kerangka besi pelengkap aksesori.
Koleksi tersebut juga dihiasi bordir emas di atas bahan emas atau sayap hitam di atas hitam. Ini menjadi refleksi dari kekuatan desain Monica. Ada juga gaun berpotongan merampingkan lambaian tule tipis see-through, jubah kaku bagai perisai hingga busana pengantin. Sentuhan ini mencerminkan ketangguhan tiap perempuan untuk tetap tampil menawan .
Sementara, Monica Ivena terjun ke dunia cipta busana pada 2011 lalu. Satu dekade eksistensinya menjadi sebuah perjalanan yang cukup panjang antara dirinya dan sederet karya-karya ciptaannya.
Pergelaran menjadi pernyataan mode juga tanggung jawab berkarya sebagai tanda cinta Monica pada dunia mode. Garis desain Monica Ivena dikenal sarat ciri berdetail unik penuh kejutan.
Desainer itu menambahkan nuansa kemewahan, keanggunan, juga penuh keberanian ke dalam karya. Monica Ivena menyampaikan bahwa dirinya akan terus berkarya menguatkan mata hati.
Advertisement