Liputan6.com, Jakarta - Gigi susu pada anak memiliki banyak fungsi, antara lain ikut membentuk wajah, serta membantu anak bicara dengan jelas, tersenyum, dan mengunyah makanan dengan baik.
Sebagai penjaga ruang untuk gigi permanen, gigi susu anak bersifat sementara yang nantinya akan digantikan oleh gigi tetap pada usia dewasa. Hanya saja bila gigi susu anak tak kunjung tanggal pada waktunya dan terus dibiarkan, dapat menyebabkan masalah kesehatan pada anak.
Advertisement
Drg. Ridwanto Congga dari Rumah Sakit Siloam Labuan Bajomenjelaskan, dengan adanya Gigi Susu maka akan ada jarak, sehingga membuat pertumbuhan gigi permanen berkembang dengan baik.
"Jadi kapan waktu yang tepat mencabut gigi susu? Sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu kapan pertumbuhan gigi permanen" ucap Ridwanto, melalui Health Talk live di Instagram, dikutip Jumat (2/6/2023).
Pada umumnya usia 6 - 7 tahun adalah waktu yang normal untuk pertumbuhan gigi susu. Karena saat itulah waktu terbaik untuk mencabut gigi susu adalah saat anak berusia 6 - 7 tahun karena menyesuaikan dengan rahang sang anak.
Bagaimana cara membedakan gigi susu dan gigi permanen?
Pertama, bisa lihat dari ukuran dan warnanya, Gigi Susu lebih kecil dan cenderung berwarna putih seperti susu, berbeda dengan gigi permanen yang berukuran lebih besar dan mempunyai warna yang putih bening.
Cara agar anak berhenti menggunakan dot dapat diberikan rasa pahit seperti ginseng, atau kunyit yang dapat dioleskan pada dot tersebut.
"Banyak ditemui kasus untuk pencabutan gigi susu yang dilakukan secara bersamaan atau pencabutan dengan dua gigi sekaligus," ujarnya.
Dilakukan Sendiri oleh Anak
Dampak pencabutan dua gigi susu sekaligus dapat mengakibatkan trauma pada sang anak. Bagaimanapun saat gigi susu akan dilakukan pencabutan maka harus dilakukan dengan menjaga jangan sampai anak tersebut menjadi trauma, hal tersebut akan mengganggu psikisnya di masa depan.
Proses pencabutan gigi susu baiknya dilakukan dengan sang anak sendiri dengan cara didorong secara perlahan ke depan dan ke belakang sesuai dengan yang dapat dirasakan sendiri oleh sang anak dengan catatan tangan harus selalu bersih sebelum bersentuhan dengan gigi.
Advertisement