Liputan6.com, Jakarta - Kepala untuk bidang keamanan Twitter, Ella Irwin, dikabarkan mengundurkan diri dari posisinya di perusahaan media sosial tersebut.
Kepada Reuters, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (2/6/2023), Irwin juga telah mengonfirmasi dirinya cabut dari Twitter, menandai kepergian salah satu pejabat penting di perusahaan itu.
Advertisement
Selain itu, Kylie Robison dari Fortune juga mengabarkan pada hari Kamis, akun Slack milik Irwin kelihatannya sudah dinonaktifkan.
Ella Irwin menduduki jabatan sebagai Head of Trust and Safety pada bulan November 2022, setelah pejabat sebelumnya, Yoel Roth, juga mengundurkan diri dari perusahaan yang dipimpin Elon Musk awal bulan itu.
Baik Irwin atau Musk belum bersuara secara publik mengenai pengunduran diri tersebut. Tidak diketahui juga siapa yang akan mengisi jabatan itu setelah ditinggal resign.
Dilaporkan, permintaan komentar yang ditujukan ke email Twitter terkait hal ini, hanya dibalas dengan email otomatis yang berisi emoji kotoran.
Di masa jabatannya, Ella Irwin mengawasi berbagai gejolak di platform media sosial itu, termasuk di saat-saat ketika media sosial itu berada dalam pengawasan karena dianggap tidak melakukan upaya untuk mengekang eksploitasi anak.
Selain itu, Irwin juga disebut-sebut memerintahkan pelarangan akun Twitter yang membagikan informasi tentang jet pribadi Elon Musk.
Sementara itu, Elon Musk baru saja mengumumkan bahwa Linda Yaccarino, bakal menjabat sebagai CEO Twitter yang baru menggantikan dirinya.
Elon Musk Tunjuk CEO Twitter Baru
"Dia (she) akan mulai dalam enam minggu," kata Elon Musk sebelum pengungkapan Yaccarino sebagai CEO, seraya menambahkan bahwa dirinya juga bakal tetap terlibat sebagai Executive Chair dan CTO.
Dalam hal ini, Elon Musk akan tetap mengawasi produk dan software Twitter, meski sudah tidak lagi menjabat sebagai CEO.
Mengutip laman LinkedIn Yaccarino dan NDTV, Linda Yaccarino bekerja lebih dari satu dekade di industri periklanan di NBCUniversal. Perannya menjadi advokat industri periklanan untuk menemukan cara lebih baik dalam mengukur efektivitas periklanan.
Sebagai kepala penjualan NBCUniversal, Linda menjadi kunci dalam peluncuran layanan streaming Peacock, yang sebelumnya didukung iklan perusahaan.
Linda Yaccarino menempuh pendidikan di Penn State University, tepatnya di bidang liberal art dan telekomunikasi.
Advertisement
Tugas Linda Yaccarino Sebagai CEO baru Twitter
Pengalamannya bukan itu saja, Linda Yaccarino juga bekarier selama 19 tahun di Turner Entertainment dan mendapat kredit karena kemampuannya menghadirkan operasi penjualan iklan jaringan sebagai masa depan digital.
Dalam pengumuman lanjutan soal penunjukkannya, Musk mengatakan bahwa Yaccarino bakal "fokus utamanya pada operasi bisnis" sementara dirinya fokus di "desain produk dan teknologi."
Musk juga mengatakan bahwa dia dan Yaccarino akan bekerja sama untuk mengubah platform Twitter menjadi "X, aplikasi segalanya."
Membalas Musk, Yaccarino menulis di akun Twitter-nya: "Saya telah lama terinspirasi oleh visi Anda untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Saya senang membantu membawa visi ini ke Twitter dan mengubah bisnis ini bersama-sama!"
Pengguna Twitter Bisa Berkirim Voice Note Lewat DM
Sebelumnya, Twitter merilis fitur voice note untuk Direct Message atau DM. Dengan fitur ini, pengguna dapat berkirim pesan suara di ruang pribadi yang sebelumnya hanya mendukung teks dan gambar.
Saat ini, fitur voice note di DM Twitter sudah tersedia di Indonesia. Namun, beberapa pengguna mungkin belum mendapatkan pembaruan tersebut.
Fitur ini diumumkan oleh Andrea Conway, yang pemimpin desain produk-produk inti Twitter. Melalui akun Twitter-nya, ia menyatakan bahwa fitur voice note untuk DM sekarang tersedia secara global.
Fitur baru Twitter ini tentu akan menghemat waktu dibandingkan dengan mengetik pesan yang panjang. Fitur voice message ini tersedia secara gratis, sehingga tidak mengharuskan pengguna berlangganan Twitter Blue untuk dapat mengaksesnya.
Untuk diketahui, fitur serupa sudah tersedia di beberapa aplikasi perpesanan lainnya, seperti WhatsApp, Instagram, dan Telegram.
Kendati demikian, aplikasi Twitter membatasi durasi fitur pesan suara selama 140 detik. Durasi ini jauh lebih pendek dibandingkan dengan WhatsApp yang tidak memiliki batasan.
Oleh sebab itu, jika pengguna ingin berbagai topik yang panjang, mereka harus beberapa mengirimkan pesan suara secara terpisah.
(Dio/Ysl)
Advertisement