Liputan6.com, Jakarta - Chad merupakan negara yang terkurung daratan di Afrika utara-tengah. Mengutip laman Britannica, Jumat, 2 Juni 2023, ibu kota Chad adalah N'Djamena.
Dahulunya Chad adalah negara jajahan Prancis dan bahasa Prancis kini menjadi salah satu bahasa resminya. Meskipun merupakan negara terbesar kelima di benua Afrika, Chad sebagian besar bagian utaranya terletak di Sahara dan berbatasan dengan Kamerun, Republik Afrika Tengah, Libya, Niger, Nigeria, dan Sudan.
Advertisement
Negara ini memiliki kepadatan penduduk hanya sekitar 20 orang per mil persegi atau 8 orang per km persegi. Sebagian besar penduduk hidup dari pertanian seperti kapas ditanam di selatan dan ternak dipelihara di wilayah tengah.
Chad bergabung dengan jajaran negara penghasil minyak pada tahun 2003, meningkatkan harapan bahwa pendapatan yang dihasilkan akan memperbaiki keadaan ekonomi negara. Masih banyak hal mengenai Chad selain letak geografisnya, berikut enam fakta menarik Chad yang dirangkum Liputan6.com pada Jumat, 2 Juni 2023.
1. Asal Nama Chad dari Danau
Nama Chad diambil Danau Chad yang terletak di perbatasan sebelah barat negara ini. Sayangnya, sejak 1960-an Danau Chad menyusut hingga 90 persen.
Hal ini sebagian besar disebabkan perubahan iklim, irigasi yang tak terencana, dan peningkatan populasi. Sebagian besar wilayah Cad merupakan gurun, karena itu Cad dijuluki sebagai "jantung mati Afrika". Hanya 3 persen tanah di Chad baik ditanami dan tidak ada yang memiliki panen tetap.
2. Sejarah Chad
Chad pernah dihuni oleh sebuah kelompok yang secara politis merupakan suku-suku yang tidak berhubungan. Tengkorak-tengkorak manusia serta lukisan gua dari masa kuno telah ditemukan di sana.
Kemudian mucul kerajaan kecil disusul oleh Kekaisaran Kanem-Bornu yang lebih besar dan berkuasa. Lalu wilayah ini kedatangan orang-orang asing datang memberi banyak pengaruh di Chad.
Di awal Abad Pertengahan, Chad menjadi jalur persilangan para pedagang Muslim dan suku-suku asli. Pada 1900, usai Pertempuran Kousséri, Chad menjadi bagian sistem kolonial Prancis.
Dalam PD II, Cad merupakan koloni pertama Prancis yang bergabung dengan Prancis Bebas dan Sekutu, di bawah kepemimpinan gubernurnya Félix Éboué. Di tahun 1960, Cad menjadi negara merdeka, dengan François Tombalbaye sebagai presiden pertama.
3. Chad Termasuk Negara Miskin
Chad menempati urutan ke-2 terendah dalam skor Indeks Pembangunan Manusia 0,394 pada 2021 dan menempati urutan ke-190. Chad adalah negara terbelakang yang menghadapi dampak menjadi salah satu negara termiskin dan paling korup di dunia.
Lebih dari 75 penduduk penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Sejak tahun 2003 minyak mentah telah menjadi sumber utama pendapatan ekspor negara tersebut, menggantikan industri kapas tradisional.
Chad juga memiliki catatan hak asasi manusia yang buruk. Negara ini tercatat banyak mengalami pelanggaran seperti pemenjaraan sewenang-wenang, pembunuhan di luar hukum, dan pembatasan kebebasan sipil pasukan keamanan dan milisi bersenjata.
Advertisement
4. Wisata Gurun yang Menarik di Chad
Terkait wisata, mengutip laman Trip Advisor, Jumat, 2 Juni 2023, salah satunya adalah Ennedi Region berada di area timur laut Chad. Tempat ini merupakan lanskap datar yang dihuni kumbang dan juga kalajengking.
Tak hanya itu, kawasannya pun menjadi rumah bagi bebatuan yang terpahat secara alami yang membuatnya memiliki panorama paling indah di bumi. Lengkungan bebatu yang menjorok dan bebatuan yang tak rata di areanya seperti karya seni alami yang sungguh membuat mata terbelalak.
Selain itu yang menarik adalah kawasan danaunya, seperti Lakes of Ounianga yang merupakan danau di antaranya mencakup 18 danau yang saling berhubungan di gurun Sahara. Danau ini mempunyai panorama yang spektakuler dengan corak dan bentuk yang mencolok.
Di samping itu, danau mempunyai warna yang sangat indah dengan berkisar dari biru ke hijau hingga merah karena perubahan komposisi kimia di tanah asin, pasir, dan mikroorganisme. Kumpulan danau ini menjadi keajaiban alam yang membikin kagum. Danau ini juga berhasil masuk ke dalam situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2012.
5. Memiliki Lebih dari 100 Bahasa
Penduduk Chad menampilkan keragaman yang terdiri dari berbagai bahasa, suku, dan agama yang luar biasa bahkan di tengah keragaman Afrika. Tingkat keragaman yang ditemui di Chad menggarisbawahi pentingnya wilayah ini sebagai persimpangan pertukaran bahasa, sosial, dan budaya.
Lebih dari 100 bahasa dan dialek berbeda digunakan di negara ini. Meskipun banyak dari bahasa-bahasa ini dicatat secara tidak sempurna, mereka dapat dibagi menjadi 12 pengelompokan. Bahasa yang paling banyak digunakan pada rumpun ini yaitu Bahasa Hausa, lingua franca di banyak wilayah pedalaman Afrika Barat.
6. Kuliner Tradisional di Chad
Mengenai kulinernya, mengutip TasteAtlas, Jumat, 2 Juni 2023, La bouillie adalah salah satunya. Hidangan ini biasanya disajikan untuk sarapan orang Chad.
Makanan ini terbuat dari nasi atau gandum yang dipadukan dengan susu, tepung, dan selai kacang. Meni ini selalu disajikan panas setelah direbus hingga menjadi kental.
Meski biasanya dibuat dengan bahan-bahan tersebut di atas, La bouillie sering dimodifikasi dengan bahan lain, tergantung bahan apa yang tersedia di setiap rumah tangga. Untuk membuat rebusan kacang tanah dan labu, labu siam dan bawang bombay yang sudah dipotong dadu digoreng dengan bumbu, lalu dicampur dengan air untuk membuat kaldu.
Saat labu menjadi empuk, garam, gula, dan kacang cincang kasar ditambahkan untuk menambah rasa. Rebusan yang hangat, sederhana, dan penuh energi ini penuh dengan rasa yang besar dan berani, dan biasanya disajikan panas.
Sebagian besar penduduk Chad bergantung pada pertanian, jadi masakan Chad umumnya cukup mengenyangkan, menggabungkan biji-bijian seperti jawawut dan nasi, serta sayuran seperti singkong. Jika daging muncul, biasanya berupa ayam, kambing, ikan, atau daging sapi.
Advertisement