Berkunjung ke Makam Pahlawan Radin Inten II, Berziarah dan Berwisata Sejarah di Lampung Selatan

Destinasi wisata Lampung ini merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang banyak dikunjungi wisatawan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 04 Jun 2023, 03:00 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan terminal baru Bandar Udara Radin Inten II Lampung Selatan, Jumat (8/3/2019).

Liputan6.com, Lampung - Makam Pahlawan Radin Inten II berlokasi di Desa Gedungharta, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Destinasi wisata ini juga dikenal dengan nama Benteng Cempaka.

Untuk sampai ke lokasi, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 18 kilometer dari Kota Kalianda. Destinasi wisata Lampung ini merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang banyak dikunjungi wisatawan.

Mengutip dari lampungselatankab.go.id, terdapat tugu Radin Inten II di depan gerbang yang seolah menyambut para pengunjung. Pada bagian belakang patung terdapat gundukan tanah. Konon, gundukan tanah tersebut dulu digunakan sebagai benteng pertahanan dari serangan tentara Belanda.

Selain itu, juga terdapat museum mini di sekitar makam. Museum tersebut menyimpan barang-barang peninggalan Radin Inten II semasa hidupnya.

Tak jauh dari lokasi, tampak Gunung Rajabasa yang penuh dengan bekas peninggalan benteng dan kubu pertahanan perang. Tempat tersebut menjadi saksi bisu kepahlawanan Radin Inten II.

Selain mempelajari tentang sejarah, para wisatawan biasanya juga datang berkunjung untuk berziarah. Bahkan, para peziarah juga datang dari luar Lampung Selatan.

Selain keberadaan makam, bentuk penghormatan lain untuk mengenang jasa pahlawan Radin Inten II adalah dengan memperingati Haul Radin Inten II setiap 5 Oktober. Tanggal tersebut merupakan hari gugurnya Radin Inten II.

Untuk diketahui, Radin Inten II merupakan keturunan dari Kesultanan Banten yang berjaya pada abad ke-16. Ia juga masih memiliki ikatan darah dengan Kesultanan Aceh.

Radin Inten II Gelar Kusuma Ratu merupakan keturunan Fatahillah dari perkawinannya dengan Putri Sinar Alam dari Keratuan Pugung. Ia dikenal sebagai pemimpin yang gigih menentang penjajahan Belanda. Tak heran jika kini jasanya masih terus dikenang oleh masyarakat.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya