Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menerima kunjungan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2023) siang. PDIP dan PAN membahas kerja sama partai terkait Pemilu 2024.
Rombongan DPP PAN disambut oleh jajaran petinggi PDIP di lobi gedung.
Advertisement
Zulkifli Hasan bersama rombongan tampak disambut oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Bambang Wuryanto.
Zulkifli Hasan didampingi Sekjen PAN Edi Soeparno bersama jajaran DPP PAN antara lain Bendahara Umum Totok Daryanto, tiga Waketum Asman Abnur, Viva Yoga Mauladi, Yandri Susanto, lalu Ketua DPP Desy Ratnasari dan Saleh P Daulay, serta Eko Patrio.
Dari jajaran PDIP hadir langsung Bacapres Ganjar Pranowo, Ketua DPP Puan Maharani, dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Kemudian hadir juga eks Sekjen PDIP Pramono Anung, Bendum Olly Dondokambey, serta sejumlah Ketua DPP yaitu Komarudin Watubun, Djarot Saiful Hidayat, Bambang Wuryanto, Yasonna H Laoly, Sri Rahayu, Ahmad Basarah, dan dua Wasekjen yakni Utut Adianto dan Arif Wibowo.
Pertemuan antara PAN dan PDIP akan dibuka untuk sesi dokumentasi oleh awak media dan dilanjutkan dengan pertemuan tertutup.
Lalu, apakah kerja sama politik kedua partai terkait Pemilu 2024 segera diumumkan? Saat ini, kedua pihak masih berbincang di pertemuan tertutup.
Penjajakan Kerja Sama Politik
Diketahui, Zulhas bakal bertemu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri demi membahas penjajakan kerja sama politik menyambut Pilpres 2024 di kantor parpol berkelir merah, Jakarta Pusat, Jumat.
"Ini pertama kali kami (DPP PAN, red) silaturahmi bertemu Bu Megawati (DPP PDI Perjuangan, red) untuk melakukan pembicaraan penjajakan kerja sama koalisi Pilpres 2024," ujar Zulhas.
Dia mengaku pertemuan dengan elite PDIP bukan hal asing. Terlebih lagi, posisinya saat ini sebagai Menteri Perdagangan era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Menurut dia, status Mendag membuatnya rutin bertemu dengan elite PDIP yang juga menjadi partai pendukung pemerintah.
"Tentu sesama partai koalisi kami sering bertemu. Hubungan kami erat dan panjang sejak awal reformasi," kata Zulhas.
Advertisement