Nagita Slavina Ajak NCT Liburan ke Labuan Bajo, Simak Dulu Legenda Putri Naga Komodo dari Manggarai Utara

Labuan Bajo yang disebut Nagita Slavina kini tengah menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas yang dikembangkan Indonesia.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 02 Jun 2023, 18:21 WIB
Bukit Sylvia di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Labuan Bajo kembali trending dalam laman pencari Google. Baru-baru ini, Nagita Slavina memperkenalkan keindahan pulau di Indonesia Timur itu pada grup band asal Korea Selatan, NCT.

"You have to go to Labuan Bajo," ucap Nagita ketika menerima tiga kunjungan member NCT, Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo di rumahnya di kawasan Andara, Depok, Jawa Barat.

Dengan bersemangat, Nagita menunjukkan keindahan Labuan Bajo melalui foto-foto di ponselnya pada ketiga anggota NCT. Salah satu yang dipamerkan Nagita adalah Pink Beach yang membuat Doyoung dan kawan-kawan ikut takjub dengan keindahannya.

Istri Raffi Ahmad itu bahkan mengajak Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo berlibur bersama ke Labuan Bajo. "Next time ok, kids-kids ok. Promise, promise to mama lah," kata Nagita Slavina.

Labuan Bajo kini tengah menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas yang dikembangkan Indonesia. Labuan Bajo yang terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur ini kerap disebut sebagai surga tersembunyi karena alamnya nan cantik alami.

Tak hanya keindahan alam, Labuan Bajo juga menyimpan fauna purba yang mendunia, komodo, serta kisah legenda yang dipercaya warga setempat. 

Bagi warga Pulau Komodo, legenda Putri Naga memiliki arti tersendiri. Bahkan legenda tersebut menjadi alasan warga tinggal berdampingan dengan komodo, yang merupakan fauna lokal daerah itu. 

 


Legenda Putri Naga

Setelahnya, Nagita mengajak DoJaeJung untuk liburan bersama ke Labuan Bajo. Mereka bahkan membuat pinky promise. "Promise? promise to Mama, lah," kata Gigi sambil mengaitkan kelingking pada tiga anak laki-lakinya. (Foto: YouTube/ Rans Entertainment)

Seperti cerita dongeng maupun legenda pada umumnya, kisah Putri Naga pun diyakini bermula pada dahulu kala. Alkisah, di wilayah Pulau Komodo, tinggallah seorang putri jelita yang memiliki kekuatan mistis. Penduduk sekitar menyebutnya "Putri Naga".

Sang putri tak hanya cantik parasnya, melainkan juga sifat serta tingkah lakunya. Kecantikan paras dan laku Putri Naga membuat salah seorang pemuda jatuh hati. Majo nama pemuda itu.

Beruntung, cinta Majo tak bertepuk sebelah tangan. Putri Naga juga punya perasaan yang sama. Maka, menikahlah dua insan dengan latar berbeda itu. Dari pernikahan antara manusia dan putri gaib itu lahirlah bayi kembar yang kemudian dinamai Gerong dan Orah.

Namun, seperti kedua orangtuanya yang berbeda latar, kedua bayi itu pun memiliki fisik yang sangat berbeda. Gerong berwujud manusia, sedangkan Orah berwujud seperti naga, atau lebih tepatnya kadal raksasa.


Hidup Berdampingan dengan Komodo

Keindahan Pulau Padar, Labuan Bajo. (Bola.com/Pixabay)

Mendapati salah seorang anaknya berwujud tak biasa, Putri Naga dan Majo konon merasa malu. Mereka kemudian memutuskan merawat Orah di dalam hutan. Sedangkan Gerong tetap dibesarkan di rumah.

Singkat cerita, Orah dan Gerong akhirnya tidak tumbuh bersama. Hingga suatu hari Gerong yang telah dewasa pergi berburu ke hutan.

Gerong yang baru mendapatkan rusa sebagai hasil buruan dikejutkan oleh kehadiran kadal besar yang tak lain adalah Orah. Kadal besar itu ingin merebut hasil tangkapan Gerong. Keduanya kemudian bertikai karena Gerong tak mampu mengusir Orah.

Ketika Gerong mendapat kesempatan untuk menusuk Orah dengan tombaknya, tiba-tiba muncullah Putri Naga di hadapan mereka. Putri Naga kemudian menjelaskan pada Gerong bahwa kadal besar itu adalah saudara kembarnya yang memang dibesarkan secara terpisah.

Putri Naga meminta Gerong untuk tidak membunuh Orah dan mengakuinya sebagai saudaranya. Orah dipercaya merupakan asal-usul komodo di pulau tersebut. Legenda Putri Naga dan anak kembarnya menjadi alasan masyarakat setempat percaya bahwa mereka ditakdirkan untuk hidup berdampingan dengan komodo.

Bahkan, jika ada komodo yang sulit mendapat pakan, para penduduk setempat membantu menyediakannya untuk hewan itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya