Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendi terbang ke Arab Saudi untuk mengecek langsung operasional ibadah haji 1444 H/2023 M. Dia ingin memastikan pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia berjalan baik sesuai rencana.
"Tujuan saya datang ke sini untuk melakukan KSP, koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian lapangan, apakah yang sudah disiapkan di meja waktu rapat-rapat di lapangan sudah sesuai," ujar Menko PMK Muhadjir saat meninjau hotel jemaah haji Indonesia di Makkah, Jumat pagi (2/6/2023).
Advertisement
Muhadjir tiba melalui Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA), Jeddah pada Kamis malam 1 Juni 2023. Dia langsung meninjau pemondokan jemaah haji di Makkah pada Jumat pagi tadi dengan didampingi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad dan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid bersama jajarannya.
Salah satu yang ditinjau adalah Hotel Yaqup Al-Qugandi di wilayah Sisyah (Sektor 3) yang ditempati jemaah haji Kloter 1 Embarkasi Makassar (UPG-01) selama di Makkah.
Muhadjir mengungkapkan, para jemaah haji Indonesia puas dengan pelayanan yang diberikan pemerintah melalui petugas PPIH Arab Saudi.
"Berdasarkan penjelasan dari para jamaah yang saya tanya tadi, kondisinya cukup bagus, pelayanannya juga cukup bagus.Satu kamar diisi 4 orang, dan itu saya kira cukup nyamanlah dibanding waktu saya haji. Kondisinya jauh lebih baik," ucap dia.
Dia mengingatkan petugas harus melayani semaksimal mungkin agar jemaah haji Indonesia bisa fokus melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan menjadi haji mabrur.
Apresiasi Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji
Lebih lanjut, Muhadjir juga mengapresiasi pelayanan kesehatan kepada jemaah haji. Selama di Madinah, petugas kesehatan sangat proaktif mendatangi jemaah untuk dicek kesehatannya. Dia berharap, pelayanan kesehatan di Makkah juga seperti yang dilakukan tim medis di Madinah.
"Tiap hari para petugas medis ini tidak menunggu, tetapi mendatangi ke masing-masing kamar untuk ditanyakan kondisi kesehatannya, dan juga membagi bagi vitamin, itu sangat bagus. Apalagi sekarang ini banyak sekali jamaah yang tergolong lansia lanjut usia," kata dia.
Yang tak kalah penting, menurut dia, keberadaan petugas pendamping jemaah lansia yang baru ada pada musim haji tahun ini. Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah meniadakan jemaah pendamping lansia. Sehingga para lansia cukup didampingi oleh petugas dan jemaah yang lain.
"Kebijakan ini dilakukan demi mewujudkan keadilan kepada para jemaah yang telah mengantre lama. Sehingga tidak ada lagi jemaah yang bisa berangkat lebih cepat dari jadwal antreannya dengan dalih menjadi pendamping," terang Muhadjir.
Advertisement
Perhatikan Konsumsi Jemaah Haji
Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menyoroti layanan konsumsi jemaah haji yang terus berbenah lebih baik. Tahun ini, jemaah dapat layanan makan tiga kali sehari dengan menu-menu nusantara.
Menurut dia, katering jemaah haji tahun ini sudah sesuai standar Indonesia dan memenuhi kebutuhan gizi.
"Saya kira cukup ada nasi, kemudian ada ikan, ayam, dan kalau siang nanti ada sayur, buah," kata Muhadjir.
Dia yakin, porsi makanan yang diberikan cukup mengenyangkan, sehingga jemaah tidak perlu mencari makan lagu di luar. Kendati, Muhadjir tidak melarang apabila ada jemaah yang ingin mencoba makanan-makanan yang dijual di restoran di Arab Saudi.
"Tadi saya tanya juga apakah masih sering beli makanan di luar. Mereka bilang sudah tidak, mereka sudah merasa cukup dengan pelayanan dari panitia," Menko Muhadjir Effendy menandaskan.