Cerita Trend Micro Amankan KTT ke-42 ASEAN 2023 dari Serangan Siber

Trend Micro mengklaim berhasil mengamankan Media Center KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 10-11 Mei 2023, dari berbagai risiko serangan siber.

oleh Iskandar diperbarui 14 Jan 2024, 08:20 WIB
"Yang Mulia para pemimpin ASEAN, selamat datang di KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Indonesia," ujar Jokowi. (AP Photo/Achmad Ibrahim, Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Penyedia solusi keamanan siber Trend Micro mengklaim berhasil mengamankan Media Center KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 10-11 Mei 2023, dari berbagai risiko serangan siber.

“Sungguh sebuah kehormatan besar bagi Trend Micro untuk berkontribusi dan mengambil tanggung jawab dalam mendukung kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah yang baik di ajang ASEAN Summit 2023," kata Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono, dikutip Jumat (2/6/2023).

Ia menambahkan solusi keamanan yang diterapkan perusahaan di ASEAN Summit terbukti berhasil menangani berbagai anomali dan mendeteksi sejumlah serangan secara real-time, sehingga ASEAN Summit bisa terselenggara dengan baik.

Untuk diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melibatkan Trend Micro di ajang ASEAN Summit secara khusus untuk memberikan perlindungan siber di Media Center.

Keterlibatan perusahaan di ASEAN Summit adalah yang kedua kalinya setelah sebelumnya dilibatkan di ajang KTT G20 yang berlangsung di Bali, pada tahun lalu.

Kepala Pusat Data dan Sarana Informatika Kominfo, Irawati Tjipto Priyanti, mengapresiasi komitmen Trend Micro untuk menghadirkan solusi keamanan yang tangguh dalam melindungi Media Center selama penyelenggaraan ASEAN Summit, sehingga event ini berlangsung dengan aman.

“Tak bisa dipungkiri bahwa Trend Micro telah ikut berkontribusi dalam memberikan pengalaman yang mengesankan bagi para delegasi dan pemimpin negara-negara ASEAN. Dengan demikian, kita bisa menampilkan wajah Indonesia dan Labuan Bajo dengan segala pesona dan keindahannya,” ujar Irawati.

Kunci keberhasilan Trend Micro dalam menangkal serangan siber adalah solusi dan teknologi yang kuat serta penerapan prosedur ketat dalam penggunaan sarana dan prasana IT di Media Center.

Untuk mengamankan tempat kerja para jurnalis nasional dan internasional itu, Trend Micro menghadirkan solusi berbasis risiko dengan menggabungkan teknologi Extended Detection and Response (XDR) dan Attack Surface Risk Management (ASRM).

 


Merespons Serangan

Teknologi XDR akan merespons dan memproteksi sistem saat terjadi serangan atau percobaan serangan. Sedangkan ASRM bersifat proaktif, yakni melakukan pencarian serangan secara cepat (rapid discovery) mereduksi blind spot, dan mengurangi cyberattack dengan memanfaatkan aset internal dan eksternal yang mutakhir.

Solusi Trend Micro sudah terhubung dengan data base yang luar biasa besar di datalake, di mana perusahaan memiliki 300 juta sensor di seluruh dunia sehingga segala fenomena, pola, dan berbagai ancaman bisa dianalisa dan direspons dengan cepat.

Trend Micro melakukan pendekatan berbasis risiko dengan menggabungkan ASRM dan XDR dalam satu konsol untuk mengelola risiko cyber security secara efektif di seluruh organisasi.

Solusi keamanan cloud native ini dapat melayani lingkungan cloud, hybrid, dan on-premise. Seperti diketahui, banyak organisasi menggunakan solusi keamanan digital secara parsial untuk mendeteksi dan merespons berbagai ancaman di seluruh email, endpoint, server, infrastruktur cloud, dan jaringan mereka.

 


Insight Risiko yang Kuat

Bekerja dengan berbagai alat keamanan yang terpisah membuat proses investigasi melelahkan, manual, serta menciptakan blank spot yang berbahaya.

Hal ini memberikan kesempatan kepada penyerang untuk lebih mudah bersembunyi dan bergerak di dalam lingkungan perusahaan. Visibilitas yang terbatas membuat respons yang diharapkan tidak memadai.

Solusi Trend Micro membekali organisasi dengan insight risiko yang kuat, deteksi ancaman yang lebih awal, dan opsi respons risiko dan ancaman otomatis.

Organisasi juga dapat memanfaatkan pembelajaran mesin prediktif dan analitik keamanan canggih untuk perspektif yang lebih luas dan konteks yang lebih ditingkatkan.


Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya