Liputan6.com, Jakarta - Junior Roberts mengomentari kasus video panas 47 detik diduga mirip Rebecca Klopper. Ia mengaku tak tahu skandal video yang menyandung lawan mainnya dalam serial Mozachiko.
Seperti diketahui, Junior Roberts tengah mempromosikan serial Mozachiko yang diproduksi MD Entertainment dan tayang di WeTV bulan ini. Sayangnya, Rebecca Klopper tak hadir.
Advertisement
“Kalau itu aku no comment, sih. Aku sudah lama enggak kontakan (sama Rebecca) sih,” kata Junior Roberts kepada Showbiz Liputan6.com di MD Place Jakarta, Jumat (3/6/2023).
Ia mengaku tak tahu soal video Rebecca Klopper karena sudah lama tidak saling kontak. Mengingat serial Mozachiko syuting sejak 2021 tapi baru tayang pertengahan tahun ini.
Aku Enggak Tahu
“Aku enggak tahu kalau (kasus Rebecca Klopper) itu. Maksudnya, memang kita di sini (mempromosikan) web series. Aku tidak terlalu fokus dengan yang itu. Memang aku promosi ya promosi series. Aku enggak mau ikut campur masalah itu,” imbuhnya.
Junior Roberts mengaku jarang mengunggah konten di medsos termasuk Instagram. Karenanya, ia jarang tahu apa yang sedang viral atau ramai dibahas netizen. Meski begitu, Junior Roberts kirim doa buat Rebecca Klopper.
Advertisement
Cuma Bisa Bantu Doa
“Aku cuma bisa bantu doa saja sih walaupun aku enggak tahu sebenarnya masalahnya gimana (duduk perkaranya). Ya sudah, semoga semua berjalan dengan lancar,” Junior Roberts menyambung.
Bintang film Ivanna mengaku belum sempat menanyakan kabar terkini Rebecca Klopper. Seperti diketahui, Mei 2023, beredar video panas dengan pemeran wanita mirip Rebecca Klopper berdurasi 47 detik. Kata Becca sempat menembus trending topic Twitter Indonesia.
Belum Sempat Tanya
Junior Roberts menegaskan tak tahu skandal video ini karena sibuk syuting dan membangun unit usaha. Ia pun belum sempat bertanya ke rekan sesama artis soal apa yang lagi viral karena ogah kepo.
“Aku belum sempat tanya-tanya ada apa. Aku tuh tipikal orang yang, kalau ada apa-apa enggak pengin tahu. Memang aku aktif di medsos juga jarang,” aktor kelahiran Jakarta, 9 November 2000 mengakhiri.
Advertisement