5 Prioritas Riset Indonesia, Ini Manfaatnya untuk Masyarakat

Sebelum kita memulai pasti sudah ada sesuatu sebelumnya, jadi kita tidak mengawali sesuatu dari nol. Maka jadilah transformasi yaitu dari apa yang telah kita refleksikan baru disusun kembali sejumlah rencana supaya sampai ke tujuan.

oleh Yanuar H diperbarui 05 Jun 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi penelitian virus marburg. Foto: Freepik.

Liputan6.com, Yogyakarta - Perguruan tinggi dapat bermanfaat untuk masyarakat dari berbagai bidang salah satunya melalui hasil riset. Direktur Riset Teknologi dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Dikti Ristek, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Prof. M. Faiz Syuaib mengatakan jika Indonesia adalah tempat riset yang tidak ada putusnya di dunia. 

“Ada delapan bidang fokus riset yaitu pangan, energi terbarukan, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan keamanan, kemaritiman, sosial humaniora pendidikan seni budaya dan lainnya,” kata Doktor dari Tokyo University of Agriculture and Technology Jepang ini Selasa 16 Mei 2023.

Menurutnya untuk prioritasnya ada pada lima hal yaitu green economy, blue economy, digital economy, tourism dan health independence. Ia mengatakan tujuan riset adalah memaksimalkan yang kita miliki untuk bisa dimanfaatkan demi tujuan bersama, yaitu melindungi, mencerdaskan, mensejahterakan, keadilan dan perdamaian. 

“Di Indonesia kita punya tridharma perguruan tinggi yang hebat, karena sumber daya manusia yang dihasilkan harus meriset dengan teknologi dan hasilnya dikembalikan pada masyarakat,” tutur Dosen IPB ini. 

Ia menekankan  pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil riset di perguruan tinggi di masyarakat yang merupakan kegiatan kolaboratif yang sifatnya adalah lokus (sesuai potensi dan kebutuhan wilayah) dan fokus. Tolak ukur pengabdian pada masyarakat adalah teknologi hasil riset yang di delivery ke masyarakat, diterima dan digunakan masyarakat sesuai yang dibutuhkan serta kemanfaatannya bagi masyarakat. 

"Para dosen LPTK membuat riset yang terkait dengan pendidikan dan kebudayaan karena zaman berubah sangat cepat. Sehingga LPTK tidak hanya mencetak guru tapi juga bagaimana metodologi mengajar, konten mengajar dan bagaimana merespon teknologi." 

Direktur DRPM UNY  Samsul Hadi mengatakan kinerja perguruan tinggi dapat dilihat dari capaian 8 indikator kinerja utama (IKU) yaitu lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, mengundang praktisi mengajar dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat, prodi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta prodiberstandar internasional. 

“Tugas utama DRPM adalah memaksimalkan hasil IKU, utamanya hasil riset atau penelitian, PKM yang dibuktikan dengan publikasi dan HKI,” kata Samsul Hadi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya