Liputan6.com, Jakarta - Kylian Mbappe telah membuka pintu untuk pindah ke Real Madrid pada 2024. Pemain berusia 24 tahun tersebut telah meminta maaf kepada Presiden Real Madrid Florentino Perez lantaran menolak pindah ke klub Spanyol itu.
Mbappe sangat dikaitkan dengan kepindahan ke Real Madrid ketika kontraknya akan berakhir di musim panas 2022. Tapi, pemain asal Prancis itu berubah pikiran di menit-menit terakhir dan menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun dengan opsi setahun lagi di Parc des Princes.
Advertisement
Hal itu membuat Presiden Florentino Perez geram lantaran dia sudah mendorong superstar PSG itu untuk menjadi Galatico barunya. Relevo melaporkan Mbappe telah meminta maaf secara langsung kepada Perez.
Permintaan maaf Mbappe telah diterima oleh Perez, yang kini akan kembali mengejar pemain berusia 24 tahun itu. Masa depan Mbappe bersama juara Ligue 1 tidak menentu sepanjang musim ini meskipun ia telah menandatangani kontrak baru.
L'Equipe melaporkan pemain timnas Prancis tersebut tak berniat untuk memicu opsi satu tahun dalam kontraknya dengan PSG. Hal itu membuka jalan bagi Real Madrid untuk membujuk Mbappe ke Santiago Bernabeu sebagai pemain bebas transfer.
Perasaan Presiden Florentino Perez Setelah Ditolak Kylian Mbappe
Presiden Real Madrid Florentino Perez tertangkap kamera setelah penolakan Kylian Mbappe. Perez lalu menjelaskan perasaannya atas keputusan sang pemain.
Perez mengatakan (via Goal) saat diberitahu seorang penggemar untuk tidak merekrut pemain timnas Prancis tersebut. "Kasihan, dia pasti akan menyesal," kata Perez ketika itu.
Mbappe tampil luar biasa bersama PSG pada musim 2022/2023. Dia mencetak 40 gol dan memberikan sepuluh assist dalam 42 pertandingan di seluruh kompetisi.
Tetapi, masa tinggalnya di Paris bukannya tanpa masalah. Dia mengecam PSG lantaran terlalu banyak menggunakan dirinya dalam video promosi.
Advertisement
Presiden Prancis Berperan dalam Bertahannya Kylian Mbappe di PSG
Presiden Prancis Emmanuel Macron memainkan peran yang terdokumentasi dengan baik dalam upaya membujuk Kylian Mbappe tetap tinggal di PSG. Dia mengakui beberapa kali menelepon Mbappe untuk meyakinkannya agar tetap tinggal dan menjadi ikon di Paris.
Presiden Real Madrid Florentino Perez menyalahkan peran Macron dalam saga transfer tersebut. Sebab, itu menjadi alasan di balik keputusan pemain berusia 24 tahun itu untuk tetap bersama Parisians.
"Jika seorang anak dipanggil oleh presiden suatu negara (Emmanuel Macron), tentu saja hal itu akan mempengaruhinya," kata Perez kepada El Chiringuito TV pada Juni 2022.
"Yang tidak masuk akal adalah bahwa dia melakukannya sama sekali - itu sangat memengaruhinya - tetapi dia bisa saja sukses di Real Madrid, seperti yang dilakukan Zidane, dan tetap menjadi sumber kebanggaan bagi negaranya."