Erdogan Akan Dilantik Jadi Presiden Turki 3 Periode, 78 Perwakilan Negara Hadir

Pejabat tingkat tinggi dari 78 negara akan menghadiri upacara pelantikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu 3 Juni 2023.

oleh Hariz Barak diperbarui 03 Jun 2023, 16:06 WIB
Presiden Turki dan calon presiden dari Aliansi Rakyat Recep Tayyip Erdogan memberi isyarat kepada pendukungnya di istana kepresidenan, di Ankara, Turki, Minggu, 28 Mei 2023. (AP)

Liputan6.com, Ankara - Pejabat tingkat tinggi dari 78 negara akan menghadiri upacara pelantikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu 3 Juni 2023.

Upacara pelantikan di Kompleks Kepresidenan akan dihadiri oleh 21 kepala negara, 13 perdana menteri, serta perwakilan parlemen dan tingkat menteri, dan perwakilan organisasi internasional, termasuk Organisasi Negara-negara Turki (OTS), NATO dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Dikutip dari Anadolu (3/6/2023), Erdogan akan mengambil sumpah di Majelis Agung Nasional Türkiye pada pukul 1400 waktu setempat dan akan memulai masa jabatan periode ke-tiga-nya. Dia akan menerima mandatnya dari Ketua Sementara Majelis Agung Nasional Turki, Devlet Bahceli.

Setelah upacara, Erdogan akan mengunjungi Anıtkabir pada pukul 15.00 dan menghadiri Upacara Peresmian di Kompleks Kepresidenan pada pukul 17.00 waktu setempat.

Erdogan akan menjamu para tamu saat makan malam di Cankaya Palaca, bekas rumah presiden Turki, setelah upacara sekitar pukul 19.00 waktu setempat.

Dia diperkirakan akan mengumumkan kabinetnya setelah makan malam.

Erdogan memenangkan pemilihan presiden putaran kedua Minggu lalu dengan 52,18% suara. Kandidat oposisi Kemal Kilicdaroglu menerima 47,82%, menurut hasil akhir yang dirilis oleh Dewan Pemilihan Agung negara itu.

 


Erdogan Jadi Presiden Turki 3 Periode, Ini yang Diprediksi Terjadi

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Source: AP Photo/Burhan Ozbilici)

Konsekuensi kemenangan Recep Tayyip Erdogan (69) dalam Pilpres Turki 2023 dinilai akan bergema hingga ke seluruh dunia. Sosok yang telah memimpin Turki selama 20 tahun terakhir itu menang dengan perolehan lebih dari 52 persen suara, sementara pemimpin oposisi Kemal Kilicdaroglu (74) hanya mampu meraih lebih dari 47 persen suara.

Oposisi semula menilai bahwa Pilpres Turki 2023 merupakan momentum untuk menggulingkan Erdogan menyusul sentimen negatif terhadap sejumlah isu, termasuk krisis biaya hidup. Lantas, apa dampak kemenangan Erdogan, khususnya terhadap Turki? Berikut ulasannya seperti dilansir dari berbagai sumber.

Baca selengkapnya...

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya