Ramaikan Penyelenggaraan Formula E, Hipmi Gelar Talkshow Pajak

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menggelar talkshow di sela-sela gelaran ajang mobil balap Formula E 2023.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2023, 10:09 WIB
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menggelar talkshow di sela-sela gelaran ajang mobil balap Formula E 2023 yang berlangsung di Hipmi Lounge, Jakarta Internasional E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (3/6/2023). (Liputan6.com/ist)

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menggelar talkshow di sela-sela gelaran ajang mobil balap Formula E 2023 yang berlangsung di Hipmi Lounge, Jakarta Internasional E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (3/6/2023).

Acara ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Ketua Umum BPP Hipmi Akbar Himawan Buchari, Managing Director Tax Prime Muhammad Fajar Putranto serta pengamat pajak Ajib Hamdani. Bincang-bincang ini dipandu oleh moderator sekaligus pengusaha muda BPP Hipmi bidang BUMN BUMD Poppy Zeidra dengan tema "pajak dan pengusaha: optimalkan pajak untuk kesuksesan bisnis dan keluarga".

Akbar menuturkan bahwa pajak seringkali dilihat sebagai beban bagi para pengusaha, padahal dengan membayar pajak, bisnis menjadi lebih terkelola dengan baik serta dapat membangun kredibilitas usaha yang pengusaha jalankan.

Sementara itu, Managing Director Tax Prime Muhammad Fajar Putranto mengungkapkan ke depan perlunya pengelolaan pajak bagi kalangan pengusaha muda yang memiliki bisnis atau perusahaan keluarga. Struktur bisnis pada saat pendirian usaha perlu diperhatikan sehingga mitigasi risiko pajak dapat dilakukan di depan.

Praktisi perpajakan dari TaxPrime itu menilai, saat ini pengusaha sudah semakin mudah dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Muhammad Fajar juga menyebut bahwa 95 persen bisnis di Indonesia dimiliki oleh individu pribadi dan keluarga.

"Di era serba digital ini, dengan keterbukaan data dan informasi penghindaran terhadap perpajakan sudah tak lagi relevan," ungkap Fajar.

 


Transparan

Menurut Fajar, saat ini, semua hal serba dilakukan secara transparan, termasuk pelaporan dan kepatuhan membayar pajak. Salah satunya dengan TaxPrime Compliance Center yang dapat mengembangkan bisnis perusahaan serta membantu pemerintah dalam meningkatkan kepatuhan dan mengantisipasi layanan pajak masa depan yang lebih efisien dari sisi waktu dan biaya," demikian penjelasan Fajar.

Sementara itu pengamat pajak Ajib Hamdani mengungkapkan bahwa berbagai kemudahan-kemudahan sudah dilakukan oleh pemerintah melalui regulasi perpajakan. "Tinggal bagaimana, konsistensi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJB) dalam menegakan aturan secara transparan dan tertanggungjawab," ujar Mantan Ketua Hipmi Tax Amnesty itu.

Sementara itu, Poppy Zeidra, moderator yang juga anggota BPP Hipmi bidang V sinergitas BUMN BUMD, di acara talkshow juga menyampaikan soal penerimaan negara dari pajak per kuartal I (satu) tahun 2023 telah mencapai Rp 432,25 triliun.

"Jumlah ini tumbuh 33,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy), dengan begitu, angka ini setara dengan 25,16 persen dari target penerimaan pajak 2023 sebesar Rp 1.718 triliun," ungkap Poppy.

Menurut Poppy, angka penerimaan ini perlu kita apresiasi bersama dengan terus mendukung pemerintah. Pembawa acara televisi bidang ekonomi dan bisnis itu juga berharap teman-teman Hipmi yang hadir di acara talkshow maupun yang tersebar di seluruh Indonesia bisa menjadi mengoptimalkan kepatuhan pajak dengan menjadi pembayar pajak yang taat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya