Airlangga Sebut Bacaleg PDIP Siap Ikuti Pemilu Proporsional Terbuka

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku sudah berkomunikasi dengan semua partai politik terkait sistem pemilu proporsional terbuka, termasuk PDI Perjuangan (PDIP).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Jun 2023, 12:10 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam diskusi 'Golkar & Partai Tengah: Dialektika Partai Golkar dalam Transformasi Politik' yang digelar Golkar Institute, Jakarta, Selasa (28/3/2023). (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku sudah berkomunikasi dengan semua partai politik terkait sistem pemilu proporsional terbuka, termasuk PDI Perjuangan (PDIP). Dia menyebut bakal calon legislatif (bacaleg) PDIP juga siap mengikuti sistem pemilu terbuka.

"Saya juga sudah berkomunikasi dengan keseluruhan partai, termasuk dengan PDIP. dan kalau saya lihat bakal calon yang diajukan juga siap untuk pemilihan terbuka," kata Airlangga dalam Pembukaan Rakernas Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar Jakarta Barat, Minggu (4/6/2023).

Menurut dia, partainya akan terus berjuang agar sistem pemilihan umum 2024 dilakukan dengan sistem proporsional terbuka. Airlangga pun berterima kasih dengan Fraksi Partai Golkar di DPR yang terus berkonsolidasi dengan partai-partai lain terkait sistem pemilu.

"Partai Golkar terus berjuang, untuk sistem pemilihan proporsional terbuka," jelas Airlangga Hartarto.

"Dan kemarin berterima kasih kepada Fraksi Partai Golkar, yang terus mengkonsolidasikan 8 partai yang telah berjuang untuk terbuka," sambung dia.


8 Fraksi DPR: Pemilu Proporsional Terbuka Yes, Tertutup No

Delapan fraksi parlemen di DPR kembali menyampaikan sikap menolak pemilu proporsional tertutup, Selasa (30/5/2023). (Liputan6.com/ Delvira Hutabarat)

Delapan fraksi parlemen kembali menyampaikan sikap menolak pemilu proporsional tertutup. Para elite parpol bahkan sambil bergandengan tangan meneriakkan yel-yel Terbuka Yes, Tertutup No.

Melalui konferensi pers yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, para ketua dan sekretaris fraksi dari delapan partai menegaskan menolak proporsional tertutup dan menginginkan pemilu proporsional terbuka.

Anggota Fraksi Gerindra DPR Habiburokhman bahkan mengancam bila Mahkamah Konstitusi (MK) ngotot memutuskan sistem pemilu tertutup, maka pihaknya akan mengevaluasi anggaran MK.

"Kita tidak akan saling memamerkan kekuasaan, dan cuma kita juga akan mengingatkan bahwa kami ini legislatif juga punya kewenangan. Apabila MK berkeras untuk memutus ini, kami juga akan menggunakan kewenangan kami. Begitu juga dalam konteks budgeting," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (30/5/2023).

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir menyebut para caleg pasti akan melakukan protes ke MK bila benar putusan pemilu proporsional tertutup.

"Kita minta sistemnya tetap terbuka, kalau mereka memaksakan mungkin orang-orang itu (caleg) akan minta ganti rugi (ke MK)," kata Kahar.

Kahar menyebut, setidaknya terdapat 300 ribu caleg yang sudah mendaftar ke KPU. Ia menyebut seluruh caleg akan kehilangan haknya apabila proporsional tertutup digelar.

"Mereka ini kehilangan hak konstitusionalnya, sekitar 300 ribu orang (caleg)," kata dia.

Infografis Sistem Proporsional Tertutup Vs Proporsional Terbuka dalam Pemilu. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya