Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengebut pembangunan rumah tapak menteri di IKN Nusantara. Targetnya, sebanyak 36 unit rumah tapak jabatan menteri tersebut akan rampung pada Juni 2024.
Adapun rumah menteri tersebut dibangun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Rinciannya, di lokasi persil 104 dengan luas 10,6 ha dan 105 dengan luas 9,1 ha KIPP IKN.
Advertisement
"Progres pengerjaan untuk rumah tapak jabatan Menteri di IKN sudah mencapai sekitar 10 persen, lebih tinggi dibanding perencanaan target yaitu 8 persen," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Minggu (4/6/2023).
Iwan menerangkan, selain pengerjaan fisik pembangunan rumah tapak saat ini juga sudah dilakukan persemaian tumbuhan-tumbuhan. Itu nantinya akan ditanam di area komplek rumah tapak jabatan menteri, seperti anggrek hitam, pohon ketapang, hingga pohon jambu.
Untuk proses pembangunan, Kementerian PUPR, menunjuk penyedia jasa PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan PT Ciriajasa Engineering Consultant lewat kerjasama operasi (KSO) untuk pelaksana pembangunan hunian tersebut. Sedangkan paket manajemen kontruksi akan dilaksanakan oleh PT Yodya Karya (Persero)-PT Indah Karya (Persero)-PT Surya Perkasa Raya (KSO).
Ruang lingkup pekerjaan meliputi perencanaan perancangan persil 104 dan 105, pekerjaan kontruksi rumah tapak, fasilitas umum dan sosial kawasan pekerjaan infrastruktur kawasan, serta pekerjaan furnitur.
Lahan Rumah Menteri Capai 1.000 Meter Persegi
Lebih lanjut, Iwan menyatakan, pihaknya telah menyiapkan desain rumah dalam dua tipe yakni tipe downslope dan tipe upslope, dengan luas bangunan 580 meter persegi dan luas lahan 1.000 meter persegi.
"Rumah Tapak Jabatan Menteri ini nantinya akan dibangun 2 lantai di lantai pertama akan berisi teras, ruang kerja, ruang tunggu kedinasan, area kedinasan, ruang tamu keluarga dan juga kamar tidur tamu. Sedangkan di lantai dua merupakan area pribadi berisi ruang keluarga, kamar tidur utama, dan juga kamar tidur anak," terangnya.
Iwan menambahkan, pihaknya akan terus mengawal agar proses pembangunan dapat terlaksana dengan baik di lapangan. "Sehingga sesuai perencanaan yang telah ditentukan serta menjamin hasil pekerjaan berkualitas, dengan target selesai pada Juni 2024," pungkasnya.
95 Investor Singapura Jalan-Jalan ke IKN Nusantara, Menteri Basuki: Jangan Ragu untuk Investasi
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah mengajak 95 orang investor asal Singapura untuk melakukan site visit ke IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Para investor Singapura diajak melihat langsung pekerjaan konstruksi di IKN Nusantara. Mulai dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di zona 1A seperti Titik Nol Nusantara, Sumbu Kebangsaan Barat, dan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) hingga mengunjungi Bendungan Sepaku Semoi.
Menteri Basuki menerangkan, saat ini progress konstruksi IKN Tahap 1 telah mencapai 29,45 persen. Seluruh kegiatan pengembangan IKN Tahap I tersebut ditargetkan selesai pada 2024.
"Saat ini, 36 paket pekerjaan sedang berjalan konstruksinya, dan sisanya 39 paket akan dimulai pada Juli 2023. Jadi, jangan ragu-ragu untuk mulai eksekusi investasi dan menjadi bagian dari upaya mewujudkan mimpi rakyat Indonesia," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (1/6/2023).
"Terlebih, Pemerintah Indonesia juga merencanakan untuk melaksanakan upacara peringatan kemerdekaan tahun 2024 yang akan datang di IKN," imbuh dia.
Advertisement
Tantangan Konstruksi di IKN
Lebih lanjut, Menteri Basuki juga memastikan kepada seluruh investor, tantangan-tantangan konstruksi dalam pengembangan kawasan IKN Nusantara dapat terselesaikan.
"Sejauh ini, lahan masih menjadi tantangan utama dalam pengembangan IKN Nusantara. Tetapi, karena kami adalah insinyur, tentu kami dapat mengatasinya melalui engineering process. Segalanya masih dapat dikondisikan. Terlebih kami juga dibantu ahli-ahli dari Jepang dan Korea Selatan," paparnya.
Sementara, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menambahkan, saat ini tercatat telah ada 233 Letter of Intent (LoI) yang masuk untuk investasi di IKN Nusantara.
"Saat ini telah ada 17 negara yang menandatangani LoI dan menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi ke IKN Nusantara. Tetapi jumlah investor yang terbanyak mengunjungi IKN Nusantara hingga saat ini adalah Singapura. Jadi jangan ragu untuk berinvestasi," terang Agung.