Liputan6.com, Jakarta Lembaga Surabaya Research Syndicate (SRS) merilis hasil penelitiannya, yang salah satunya memantau elektabilitas tokoh yang disebut akan maju di Pemilu 2024 sebagai calon presiden (capres).
Adapun nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meraih posisi pertama. Bahkan, saat disimulasikan tiga nama dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hasilnya sama.
Advertisement
Peneliti SRS mengatakan, Fishya Amina Elvin mengatakan, pada survei SRS Januari 2023, elektabilitas Prabowo Subianto di Jawa Timur masih bersaing ketat dengan Ganjar Pranowo dalam simulasi tiga capres. Saat itu tingkat elektabilitas Prabowo sebesar 42,1%, hanya terpaut sangat tipis dari elektabilitas Ganjar sebesar 41,9%.
"Namun berdasarkan hasil survei SRS kali ini dapat dikatakan Prabowo Subianto telah meninggalkan Ganjar di Jawa Timur. Elektabilitas Prabowo kini telah leading 5%," jelas dia dalam keterangannya, Minggu (4/6/2023).
Berikut hasil lengkapnya:
- Prabowo Subianto 43,5 persen
- Ganjar Pranowo 38,5 persen
- Anies Baswedan 12,8 persen
- Undecided 5,2 persen
Menurut Fisha ada sejumlah alasan suara Prabowo tinggi. Salah satunya, mendapat dukungan dari simpatisan Jokowi.
"Salah satu faktor utama yang membuat elektabilitas Prabowo semakin meninggalkan Ganjar adalah terjadi arus migrasi simpatisan Jokowi," kata dia.
Selain itu, sambung Fisha, suara dari kelompok NU atau Nahdliyin juga beralih.
"Simpatisan bagian terbesar kaum Nahdliyin (40,2%) ternyata cenderung menjatuhkan pilihan pada Prabowo. Sebanyak 35,6% mengaku memilih Ganjar, sedangkan yang memilih Anies hanya 11,1%," kata dia.
Terkait Survei Surabaya Research Syndicate
Adapun hasil survei nasional terbaru yang dilaksanakan SRS pada 20 sampai dengan 30 Mei 2023 di 38 kabupaten/kota di seluruh provinsi Jawa Timur. Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Jawa Timur dan telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).
Jumlah sampel sebanyak 1.000 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara melalui telepon dengan responden dipandu dengan kuesioner.
Sedangkan ambang kesalahan yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 3,1% dengan tingkat kepercayaan 95%. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan Biro Pusat Statistik (BPS).
Advertisement