Trivia Saham: Kenali Compound Interest saat Berinvestasi

Saat investasi mungkin ada sejumlah investasi dan konsep yang masih terasa asing. Kali ini trivia saham membahas sekilas mengenai compound interest.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jun 2023, 19:43 WIB
Ketika investasi ada sejumlah istilah dan konsep yang mungkin masih asing di telinga. Salah satunya compound interest atau disebut bunga majemuk atau bunga berbunga.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saat investasi ada sejumlah istilah dan konsep yang mungkin masih asing di telinga. Salah satunya compound interest atau disebut bunga majemuk atau bunga berbunga.

Ingin tahu apa itu compound interest? Kali ini trivia saham sekilas membahas mengenai compound interest. Dikutip dari laman bmoney.id, compound interest adalah konsep keuntungan dalam bentuk “bunga yang berbunga” yang pertama kali dikenalkan pada abad ke-17 di Italia.

Investor menilai sistem itu membuat nilai uang yang dimiliki dapat bergerak lebih cepat. Melalui konsep itu, besaran bunga yang diterima dari waktu ke waktu tentu akan semakin besar.

Bila digambarkan dalam grafik, bunga yang diperoleh dengan sistem compound akan membentuk garis eksponensial sehingga keuntungan yang diperoleh pun lebih besar ketimbang simple interest atau bunga tunggal.

Pergerakan sistem bunga tersebut memang tidak bergerak cepat, tetapi keuntungan yang diperoleh akan mengalir dan meningkat seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, makin panjang periode investasi yang dipilih, makin besar juga bunga yang akan diterima.

Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan compound interest?

Setiap produk atau sistem keuangan memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali saat memiliki mekanisme keuntungan berinvestasi. Pengembalian keuntungan dalam bentuk bunga majemuk juga punya kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan investor.

Adapun alasan investor akan memilih compound interest karena kemungkinan pendapatan bunga yang tumbuh secara eksponensial dari waktu ke waktu. Namun, hal tersebut bisa berdampak buruk jika menerapkan sistem itu di dalam mekanisme peminjaman uang.

 


Sejumlah Faktor yang Pengaruhi Compound Interst

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bila peminjaman dilakukan dengan menggunakan skema bunga majemuk, maka bunga yang harus dibayar tentu akan lebih besar ketimbang bunga tunggal. Itulah sebabnya, penting bagi investor untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan jenis bunga yang satu ini.

Kekurangan lain yang harus diperhatikan dari compound interest adalah risiko.  Saat memilih compound interst maka bersiap simpan modal dan aset yang dimiliki lantaran bunga yang diperoleh baru dapat teras ajika investasi dilakukan dalam periode cukup lama.

Berikut sejumlah faktor yang pengaruhi compound interest:

Ada beberapa faktor yang memengaruhi besar kecilnya nilai bunga majemuk yang mungkin diperoleh investor. Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian bunga dengan sistem compound interest:

1.Frekuensi

Makin sering investasi, kemungkinan makin besar juga keuntungan yang dapat diperoleh. Frekuensi menjadi faktor pertama yang berpengaruh terhadap besar kecilnya tingkat pengembalian dalam investasi.

 

 


Persentase Bunga

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2. Persentase bunga

Faktor kedua yang juga turut berpengaruh terhadap nilai bunga majemuk adalah besaran persentase bunga itu sendiri. Makin tinggi persentasenya, makin besar juga keuntungan yang diperoleh.  Melalui mekanisme compound interest, tidak hanya mendapatkan keuntungan berupa bunga dari modal awal yang disetorkan juga tapi dapat memperoleh bunga dari bunga yang diperoleh pada periode sebelumnya.

3.Rentang Waktu

Investasi tidak hanya dibedakan berdasarkan instrumennya, tapi juga bisa diklasifikasikan berdasarkan rentang waktunya. Untuk produk investasi biasanya akan menawarkan pengembalian dalam bentuk bunga yang nilainya tinggi kalau investor menanamkan dananya dalam jangka waktu yang lama. Dengan demikian, pilih periode investasi jangka panjang jika mengharapkan besaran bunga yang besar.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya