Liputan6.com, Jakarta - Video yang menampilkan Desta kembali menarik perhatian di media sosial. Kali ini bukan tentang masalah rumah tangganya dengan Natasha Rizki, tapi soal diskusinya dengan dokter Boyke Dian Nugraha atau dr Boyke.
Dokter Boyke menceritakan pengalaman pasiennya yang kemaluannya atau Mr P mengecil setelah terbiasa merokok. Kondisi ini sangat berbeda dibandingkan ukuran Mr P sewaktu muda dan sebelum merokok.
Advertisement
"Sampai mereka bilang begitu ke saya dok. Dok ini (ukuran penis) sebenarnya yang dulu saya impi-impikan waktu saya muda waktu saya belum kena rokok," ungkap dr. Boyke saat berdiskusi dengan Desta lewat konten yang dibagikan akun Instagram @dunia_kaumhawa pada Sabtu, 3 Juni 2023.
Menurut dokter Boyke, kondisi itu diperparah saat pasiennya menjalani pola hidup tidak sehat seperti mengonsumsi makanan olahan atau junk food. Desta yang mendengar penjelasan tersebut menampilkan ekspresi terbelalak. Bisa jadi itu karena sahabat Vincent Rompies itu merupakan perokok aktif, yang kerap ditunjukkan dalam acara podcast keduanya.
Selanjutnya Desta melontarkan pertanyaan, bagaimana dengan mereka yang sebelum merokok ukuran Mr P-nya lebih kecil dari rata-rata. Apakah kondisinya jadi semakin parah setelah merokok? "Dulunya kecil, sekarang merokok makin kecil, makin imut-imut," jawab dokter Boyke.
Selama ini rokok dipercaya menyebabkan penyakit jantung, gangguan hati, stroke, kanker, leukimia, dan berbagai penyakit berbahaya yang lainnya. Tapi menurut studi penelitian dari Boston University School of Medicine yang melibatkan 200 partisipan pria perokok, rata-rata perokok mengalami pemendekan penis hingga 1 cm.
Pengaruh Negatif Rokok
"Ini merupakan penelitian terbesar yang pernah ada tentang rokok yang terkait dengan sensitivitas seks," ungkap Dr. Pedram Salimpour, salah seorang peneliti studi ini, melansir kanal Health Liputan6.com, Minggu (4/6/2023).
Menurut Dr. Salimpour, pengaruh negatif rokok pada penis sama halnya dengan pengaruh rokok pada hati. Rokok bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah, yang membuat aliran darah terhambat.
Kemampuan ereksi penis dipengaruhi oleh efek elastin, yaitu protein jaringan ikat yang elastis, dan memungkinkan jaringan dalam tubuh untuk kembali ke bentuk semula setelah mengalami peregangan atau kontraksi. Dr. Salimpour menjelaskan, elastin seperti karet yang bisa meregang dan kembali ke bentuk semula. Inilah yang terjadi pada penis sebagai akibat adanya peningkatan aliran darah.
Merokok dapat merusak kemampuan tubuh untuk melakukan peregangan tersebut, sehingga dapat mempengaruhi ukuran penis dan kemampuan ereksi. Namun peneliti belum bisa menentukan berapa banyak rokok yang bisa merusak elastin dan memperpendek ukuran penis.
"Hal ini masih memerlukan studi lebih lanjut, tapi tampaknya bahaya rokok lebih rentan terhadap penis ketimbang hati," terang Dr. Salimpour. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah yang ada di penis jauh lebih kecil daripada pembuluh darah di hati.
Advertisement
Perokok Pasif
Pembuluh darah yang ada di hati berukuran 1,5 mm, sedangkan pembuluh darah penis 1 mm lebih kecil atau tepatnya berukuran 0,5 mm. Buruknya lagi, Dr. Salimpour menjelaskan, terdapat kemungkinan bahwa hal yang sama bisa terjadi pada perokok pasif.
Tapi hal tersebut membutuhkan penelitian yang lebih lanjut. Ukuran penis memang bisa bertambah kecil seiring bertambahnya usia, tapi pilihan diet dan gaya hidup juga bisa memengaruhi panjang penis.
"Seiring bertambahnya usia, mungkin ukurannya akan menyusut akibat menumpuknya plak lemak di arteri kecil di penis yang mengurangi aliran darah," kata pakar kesehatan seksual, Samantha Evans, rekan pemilik pengecer mainan seks online Jo Divine, seperti dilansir Dailystar, Senin (16/10/2017).
Evans menjelaskan, kondisi tersebut dikenal sebagai arteriosclerosis. Proses ini juga terjadi pada pembuluh darah yang mengelilingi jantung. "Penumpukan kolagen inelastis (jaringan parut) di dalam selubung fibrosa yang melebar yang mengelilingi ruang ereksi dapat menyebabkan ereksi yang lebih kecil."
Merokok Bisa Membatasi Aliran Darah
Tapi penuaan bukan satu-satunya faktor risiko, karena merokok juga bisa sangat merusak Mr P Anda. Rokok dapat menyebabkan testosteron menurun dalam tubuh pria, yang memiliki efek pada anggota tubuh.dr Mary Samplaski, ahli urologi dan direktur inferilitas pria di University of Southern California, mengatakan kepada Men's Health.
"Sebenarnya tidak ada alat medis untuk mengukur penyusutan penis," ungkapnya. "Apa yang kita tahu adalah merokok dan usia dapat menyebabkan penurunan produksi testosteron," sambungnya.
Merokok bisa membatasi aliran darah ke penis sehingga lebih sulit untuk ereksi. Menurut Evans, merokok bahkan bisa menyebabkan disfungsi ereksi (DE) dan impotensi. "Merokok merusak pembuluh darah dengan meningkatkan pembentukan plak di arteri yang menghalangi aliran darah, menciptakan rangkaian masalah peredaran darah ke seluruh tubuh, termasuk penis," terang Evans.
Masalah ereksi bisa bersifat psikologis atau fisik dan juga sering dikaitkan dengan kelelahan, stres, kecemasan, atau depresi. Kondisi kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, dan masalah tiroid juga bisa menghancurkan ereksi Anda.
Advertisement