Liputan6.com, Jakarta - PT. Elangperdana Tyre Industry sebagai produsen merek ban Forceum turut mendukung gelaran Borneo Tribute dengan titel Rally Internasional Camel Trophy Indonesia Borneo Tribute yang diselenggarakan oleh Land Rover Club Indonesia.
"Kami sangat mendukung event motorsport yang berhubungan dengan eksplorasi keindahan alam Indonesia, sehingga kami sangat senang dan excited mendukung acara Borneo Tribute ini," terang Dicky Mursalie, Managing Director PT. Elangperdana Tyre Industry dalam keterangan resminya.
Advertisement
Sekadar informasi, event Borneo Tribute ini diikuti oleh 30 mobil yang berasal dari Aceh, Pekanbaru, Jambi Palembang, Padang, Jawa Barat dan Kalimantan. Tak hanya itu, ada juga beberapa peserta dari negara lain seperti Jepang, Australia, Malaysia dan Amerika.
Seperti event Sumatra Tribute yang berlangsung tahun lalu, format kegiatan di tahun ini juga masih sama, yakni menggunakan Land Rover segala tipe dengan kelengkapan 'full out door gear set' dan Camel Trophy Spec 100 persen dengan rute Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Bangkirai, Batu Lepek, Melak, melewati equator, Kotabangun, Bendang Raya, Tenggarong dan kembali ke Balikpapan.
Lantaran kebijakan One Make Tyre, seluruh mobil peserta Borneo Tribute wajib memakai ban Forceum M/T-08 Plus dengan ukuran 265/75R16. Ban Forceum M/T-08 Plus 265/75R16 memiliki ciri khas tulisan outline berwarna putih pada text Forceum dan M/T-08 Plus di bagian dindingnya (sidewall).
Ban Forceum M/T-08 Plus yang digunakan dalam kegiatan Borneo Tribute 2023 berukuran 265/75 R16 LT dengan 10 Ply Rating dengan Load Index 123/120 dan Speed Index Q serta desain telapak M/T yang dirancang untuk mendukung mobilitas kegiatan off road Borneo Tribute.
Performa Ban Diakui
Peserta Borneo Tribute mengaku, ban Forceum yang digunakan aman saat di jalan on-road maupun off-road. Bahkan mereka cukup terkesan dengan performa yang diberikan ban tersebut saat melalui medan berat.
"Selama perjalanan dari Jakarta–Surabaya hinga Balikpapan mobil dapat kembali ke track aman-aman saja, di track sama bagusnya, ukiran ban ini lebih lebar dan tinggi," kata Bule Mufti.
Sekadar informasi, selama di Kalimantan peserta telah menghadapi aneka medan berbatu kasar (rough stone), tanah keras (hard soil), lumpur licin (slippery mud) dan lumpur lunak (deep soft mud).
"Sejauh ini nyaman. Beban berat, perjalanan panjang, di tanah, di lumpur, di pasir, masih oke sampai sekarang, enggak ada masalah," ungkap Samie Zacky, salah satu peserta Borneo Tribute asal Dubai.
Advertisement