Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji Indonesia tidak hanya mendapat bimbingan manasik dari Kementerian Agama (Kemenag) di Tanah Air. Jemaah kini juga mendapat kemudahan mengakses bimbingan manasik hingga konsultasi ibadah selama di Tanah Suci.
Bimbingan manasik itu bisa diperoleh baik dari pembimbing ibadah kloter maupun konsultan ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M. Hal ini disampaikan Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah Zulkarnain Nasution.
Advertisement
Menurutnya, ibadah adalah layanan inti dalam penyelenggaraan haji. Apalagi setiap jemaah diharuskan membekali dirinya dengan ilmu manasik.
Di sinilah pentingnya proses bimbingan ibadah. Sehingga, para jemaah bisa memahami proses penyelenggaraan ibadah haji dan mampu melaksanakannya secara mandiri.
"Kementerian Agama sudah melakukan pembinaan manasik sejak di tanah air. Namun tingkat pemahaman jemaah memang bermacam-macam. Karenanya proses bimbingan terus dilakukan saat jemaah di Tanah Suci," ujar Zulkarnain di Makkah, Minggu (4/6/2023).
Tunjuk Konsultan
Pemerintah telah menunjuk para konsultan ibadah dan pembimbing ibadah untuk memberikan layanan kepada jemaah haji, terkait peribadatan. Total ada 26 konsultan dan pembimbing ibadah yang bertugas di Daker Makkah. Sebanyak empat orang ditempatkan di kantor Daker, sementara sisanya disebar di setiap sektor pemondokan jemaah haji, termasuk sektor khusus Masjidil Haram.
"Konsultan ibadah ini adalah para kiai, akademisi, dan praktisi perhajian yang memiliki kompetensi untuk memberikan layanan konsultasi masalah-masalah haji," jelas Zulkarnain.
“Untuk memudahkan jemaah, layanan konsultasi ibadah ini didesain untuk dapat dilakukan secara offline dan online,” sambungnya.
Secara offline, para konsultan dan pembimbing bertugas memberikan layanan konsultasi ibadah di wilayah sektor masing-masing. Konsultan yang berada di kantor Daker Makkah juga akan melakukan visitasi ke sektor untuk melakukan pembekalan.
"Secara online, kami sudah menyebar nomor telepon para konsultan ini kepada semua jemaah melalui PPIH Kloter. Sehingga jemaah dapat berkonsultasi dengan mudah,” sebutnya.
Zulkarnain berharap, keberadaan para konsultan dan pembimbing ibadah dapat dimaksimalkan jemaah dalam memahami manasik haji. Pemahaman yang baik diharapkan memudahkan jemaah dalam beribadah dan mengantarkan mereka meraih kemabruran.
"Semua masalah yang dihadapi jemaah terkait ibadah, harus tuntas dan terselesaikan sebelum pulang ke tanah air. Para konsultan dan pembimbing dihadirkan untuk membantu jemaah dalam hal itu," katanya menandaskan.
Advertisement