Nikah Jadi Sasaran Hoaks, Simak Faktanya

Berikut kumpulan hoaks seputar nikah

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jun 2023, 11:38 WIB
Cek Fakta pendaftaran nikah gratis warga Surabaya

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks bisa menjadikan apa saja sebagai bahannya, salah satunya adalah seputar nikah. Meski terdengar sepele, namun kabar bohong tersebut tidak bisa diabaikan sebab dapat merugikan.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi viral seputar nikah, hasilnya sebagian kabar tersebut terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar nikah.

Poster Pendaftaran Nikah Gratis Bagi Warga Surabaya

Beredar di media sosial postingan poster pendaftaran nikah gratis bagi warga Surabaya. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 Mei 2023.

Dalam postingannya terdapat poster berjudul "Rabi Gratis untuk Warga Surabaya"

Selain itu terdapat narasi:

"Pendaftaran:

- Aplikasi Sayang Warga

- Puskesmas terdekat

- Kantor Kelurahan dan Kecamatan

Persyaratan:

- Warga Surabaya

- Membawa KK Surabaya"

Poster tersebut juga melampirkan foto Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.

Akun itu juga menambahkan narasi, "Monggo untuk wilayah Surabaya Endang sat set ,Endang di halal kan"

Lalu benarkah postingan poster pendaftaran nikah gratis bagi warga Surabaya? Simak hasil penelusurannya di sini...


Kementerian Agama Keluarkan Kartu Nikah dengan Kolom 4 Istri

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Kementerian Agama mengeluarkan kartu nikah dengan kolom empat istri. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 4 Juni 2022.

Dalam unggahannya terdapat gambar kartu nikah dengan gambar foto seorang pria di bagian depan dan foto istri dengan empat kolom di bagian belakang.

Akun itu menambahkan narasi "Apa sudah ada yg memiliki.... mohon info cara mengurus kartunya....."

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Kementerian Agama mengeluarkan kartu nikah dengan kolom empat istri? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

 


Menteri Nadiem Desak Siswa SMK Nikah Massal untuk Atasi Pengangguran

Beredar klaim yang menyebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mendesak siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) menikah massal untuk memberantas pengangguran.

Klaim tersebut merupakan judul artikel "Berantas Pengangguran, Nadiem Desak ‘Nikah Massal’ Untuk Siswa SMK Segera Dilakukan" yang dimuat situs fajar.ikhtisar.net, pada 8 Juli 2020.

Berikut isinya:

"PR PANGANDARAN – Konsep ‘Pernikahan Massal’ yang dicetuskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makariem akan menjadi solusi untuk mengetaskan angka pengangguran bagi lulusan SMK.

Menurut Nadiem, ‘pernikahan massal’ yang dilakukan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri akan saling menguntungkan satu sama lain.

“Esensi dari program ini baik SMK maupun industri akan saling menguntungkan,” ujar Nadiem dalam webinar di Jakarta, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara.

Lebih lanjut, eks CEO Gojek ini juga menjelaskan “pernikahan massal” antara SMK dan industri tidak hanya sekedar kerja sama biasa.

Kurikulum SMK, tidak hanya disusun oleh pihak sekolah tetapi juga bersama-sama dengan mitra industri. Tenaga pengajar pun tidak hanya guru di sekolah itu, praktisi di industri pun harus terlibat.

“Kita harus lihat hasilnya mana, surat pernikahannya mana. Surat pernikahan itu tidak sah kalau tidak ada perjanjian rekrutmen,” kata Nadiem.

Kalau belum ada surat dan pernyataan akan merekrut lulusan tersebut, maka itu berarti industri masih tidak yakin dengan kualitas lulusan sekolah itu.“Kalau sudah ada surat itu, berarti kalau saya (sebagai industri) sudah teken (tandatangan) menerima lulusan untuk kerja di industri, itu baru pernikahan yang sah,” ujarnya.

Selain itu, industri juga dapat memberikan beasiswa dan ikatan dinas kepada pihak sekolah yang diajak kerjasama.

“Branding industri itu diberikan kepada murid lulusan, karena dia percaya dengan program (kurikulum) itu, dan juga join research projectmerupakan satu contoh paket pernikahan,” tutur dia.

Jika program “pernikahan massal” itu terwujud, kata dia, maka industri diuntungkan karena dapat mengurangi biaya pelatihan dan SMK juga diuntungkan karena lulusannya diserap industri.

Industri harus dapat melihat SMK sebagai sarana untuk mencetak SDM yang memiliki kompetensi dan harganya pun kompetitif.***"

Benarkah Menteri Nadiem mendesak siswa SMK menikah massal untuk memberantas pengangguran? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya