Liputan6.com, Jakarta Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis karena berlangsung jangka panjang. Sudah diketahui bersama bahwa diabetes itu nggak bisa disembuhkan, tapi dapat dikendalikan.
Ya, penyakit ini ternyata bukan hanya menyerang manusia saja lho, kucing yang menjadi hewan peliharaan pun bisa menderita penyakit kelainan insulin atau gula darah ini.
Advertisement
Laman icatcare.org menjelaskan, penyakit ini cenderung menyerang kucing ras burma, namun nggak menutup kemungkinan ras kucing lain juga bisa mengalaminya.
Diabetes pada kucing umumnya terjadi sebagai penyakit sekunder yang disebabkan karena adanya penyakit bawaan, seperti penyakit endokrin (produksi kortisol yang berlebihan). Juga karena dampak dari terapi obat tertentu yang digunakan seperti kortikosteroid tinggi dan berkepanjangan.
Lagi-lagi penyebab di atas bukan satu-satunya faktor penyebab. Diabetes juga bisa terjadi karena kucing lansia dan lebih sering dialami oleh kucing laki-laki dibandingkan kucing perempuan.
Faktor kelebihan berat badan atau obesitas dan pola makan yang buruk juga dapat menjadi pemicunya, hingga menyebabkan hewan kesayanganmu ini resistensi terhadap insulin.
Agar lebih jelas, yuk ketahui beberapa ciri-ciri klinis diabetes pada kucing:
- Peningkatan buang air kecil: kondisi ini terjadi karena terjadi peningkatan kadar glukosa darah yang menyebabkan kucingmu jadi lebih sering buang air kecil
- Meningkatnya rasa haus: ketika intensitas buang air kecil meningkat, otomatis rasa haus pun semakin bertambah kuat. Alhasil kucingmu lebih sering minum untuk mengganti cairan dalam tubuhnya
- Penurunan berat badan
- Nafsu makan meningkat
- Bulu yang mulai terlihat kusam atau nggak sehatKelemahan, terutama pada tungkai belakang yang disebabkan karena neuropati diabetik
- Dalam kondisi tertekan, kucing dapat mengalami muntah, diare, bahkan pingsan
- Muncul tanda infeksi kandung kemih yang terlihat saat sulitnya kucingmu saat BAB sehingga dia mengejan terlalu keras, dan mengeluarkan darah dari urinenya
Pengobatan Diabetes pada Kucing
Umumnya diabetes merupakan kondisi yang dapat diobati dengan sederhana. Namun memang perlu komitmen dalam menjalankan perawatan atau pengobatannya. Ingat, penyakit ini hanya dapat dikendalikan bukan disembuhkan!
Oleh karena itu, ketika melihat gejala atau ciri-ciri dari diabetes pada kucingnya, ada baiknya mulai membawa kucingmu ke dokter.
Jika penyebabnya adalah obesitas, pastinya kucingmu membutuhkan manajemen diet. Dengan adanya penurunan berat badan, artinya dokter akan memperhitungkan berapa asupan kalorinya ditambah aktivitas geraknya yang juga dipertimbangkan.
Kemungkinan, dokter juga akan memberikan sejumlah obat oral (tablet) yang dapat membantu mengontrol kondisi gula darah pada kucing.
Selain itu penatalaksanaan jangka panjang pada kucing diabetes juga jadi pertimbangkan. Salah satunya dengan memberikan makanan yang tepat, yaitu dengan memperhatikan nutrisi yang seimbang.
Nah, rekomendasi makanan kucing dewasa dengan kandungan nutrisi seimbang adalah Muezza.
Muezza merupakan brand makanan kering (dry food) yang sangat cocok dikonsumsi untuk kucing dewasa karena mengandung protein yang berkualitas tinggi.
Muezza juga mengandung ekstrak Yucca Schidigera juga sangat berkhasiat untuk menghambat penyerapan bakteri berbahaya di saluran pencernaan, sehingga kesehatan kucing lebih terjamin.
Selain lima keunggulan itu, Muezza juga tersertifikasi halal dari The Central Islamic Committee Of Thailand. Jadi aman banget pastinya dikonsumsi untuk si kucing kesayangan.
Nah ada empat pilihan varian rasa Muezza, seperti Mackerel Flavor, Ocean Fish Flavor, Tuna Flavor, dan Salmon Flavor. Dari empat varian itu, kamu bisa memilih rasa yang paling disukai oleh si kucing kesayangan. Jangan ditunda, tentukan pilihan variannya sekarang karena Muezza lagi ada promo bundling yang dijamin bikin hemat kantong.
Ada beberapa pilihan bundling hemat. Mulai dari beli dua, tiga, atau empat sekaligus biar lebih hemat. Kamu juga bisa bebas pilih varian lho! Yuk segera beli varian rasa terfavoritnya di Shopee dan Tokopedia.
(*)
Advertisement