Ikuti Orientasi Calon Anggota Legislatif DPR, Ade Fitrie Kirana: Bismillah, Semoga Jadi Berkah Mengabdi untuk Rakyat

Menurutn Ade Fitrie Kirana, pemilihan umum yang digelar pada 2024 mendatang, dapat menjadi panggung bagi politisi perempuan untuk tampil.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 05 Jun 2023, 14:27 WIB
Ade Fitrie Kirana

Liputan6.com, Jakarta Ade Fitrie Kirana mengikuti kegiatan Orientasi Calon Anggota Legislatif DPR RI Periode 2024-2029 Partai NasDem di Tower NasDem, Jakarta, pada Jumat, (2/6/2023).

Kegiatan ini untuk memantapkan para bacaleg Partai NasDem tersebut berlangsung hingga 4 Juni 2023. "Bismillah, hari ini sampai beberapa hari kedepan, saya mengikuti Orientasi Calon Anggota Legislatif DPR," kata Ade Fitrie Kirana saat ditemui pewarta.

"Kegiatan ini untuk memantapkan saya maju di pemilihan umum agar dapat lebih banyak berperan dan mengabdi untuk rakyat," bintang sinetron Islam KTP SCTV ini menjelaskan.

Menurutnya, pemilihan umum yang digelar pada 2024 mendatang dapat menjadi panggung bagi politisi perempuan untuk tampil.

 


Peran Wanita di Politik

Ade Fitrie Kirana bersama Surya Paloh

"Peran wanita di politik sangat penting karena melibatkan partisipasi mereka dalam pembuatan keputusan publik yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara keseluruhan," lanjut Ade Fitrie Kirana.

"Terlibatnya wanita dalam politik juga dapat meningkatkan kualitas keputusan karena adanya sudut pandang yang berbeda yang ditawarkan oleh wanita," tegasnya.

 


Memperjuangkan Emansipasi

Lebih lanjut, Ade Fitrie Kirana menjelaskan keinginannya maju dalam pemilihan legislatif tahun mendatang adalah untuk memperjuangkan emansipasi wanita.

Ia menyebut, masih ada stereotipe gender yang menganggap wanita tidak cocok atau kurang mampu dalam memimpin dan memegang jabatan politik. Padahal, sejarah mencatat Indonesia pernah dipimpin oleh presiden wanita.

 


Pembuktian Demokrasi Pancasila

"Tentu ini membanggakan, karena menunjukkan emansipasi wanita dan pembuktian demokrasi Pancasila benar-benar diterapkan di Indonesia," lanjutnya.

"Selain itu, wanita juga sering menghadapi diskriminasi dan kekerasan politik yang bertujuan untuk mengintimidasi dan mengekang partisipasi politik mereka," dia menguraikan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya