Liputan6.com, Jakarta- Ada-ada saja pelatihan yang diberikan kepada mamalia darat terbesar di dunia ini. Kebun Binatang Houston melatih para gajah dengan asupan olahraga yoga secara rutin.
Setiap hari, ke-12 gajah di kebun binatang itu melakukan sesi yoga gajah sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin mereka. Dikutip dari NY Post, Senin, 5 Juni 2023, meski tubuhnya bongsor, salah satu gajah bernama Tess bahkan bisa melakoni trik yoga layaknya manusia.
Advertisement
Ia mampu menopang tubuh besarnya dengan kaki depannya dan melakukan sejumlah peregangan lainnya sebagai bagian dari rutinitas harian dengan penjaga kebun binatang. Kristen Windle, manajer gajah Kebun Binatang Houston, kepada The Houston Chronicle, menjelaskan bahwa gajah berusia 40 tahun seberat 6.500 pon itu adalah salah satu gajah yang paling fleksibel.
"Dia satu-satunya yang dapat melakukan handstand," kata Windle.
Sesi yoga gajah berlangsung antara sekitar 30 detik hingga lima menit. Beberapa gajah yang lebih tua menjalani dua sesi sehari untuk menjaga persendiannya tetap longgar.
"Kami akan melihat kulit mereka dengan baik, kami akan memeriksa kaki mereka, kami akan memeriksa mulut mereka," kata Windle kepada surat kabar itu. "Tapi kami juga melihat jangkauan gerak mereka dan bagaimana mereka bergerak sehingga kami bisa tahu persis apa yang mereka rasakan dengan rangkaian latihan ini."
Sesi yoga itu sebenarnya dilaksanakan sukarela. Meski begitu, setiap gajah yang mau berpartisipasi akan diberi hadiah, seperti buah-buahan atau roti, kata Windle.
Meniru Gerakan Gajah di Alam Liar
Windle menjelaskan bahwa latihan yoga itu dimulai segera setelah gajah lahir. Pertama-tama, pelatih akan memastikan setiap gajah mengetahui nama mereka sendiri dan secara bertahan mereka dibuat nyaman dengan tangan pelatih diletakkan di tubuh mereka.
"Bila mereka tak mau ikut serta atau bila mereka tidak mau meneruskannya, mereka bisa pergi begitu saja," jelas Windle.
"Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk menghentikan mereka tetapi mereka tahu bahwa mereka tidak akan mendapatkan roti atau produk lainnya."
Sebagai bagian dari latihan mereka, gajah akan mengangkat kaki depan dan belakang, menyeimbangkan dengan dua kaki dan berbaring sambil berbaring di tanah. Sebagian besar latihan meniru gerakan yang akan mereka lakukan di alam liar.
"Ini tidak akan seperti pose (yoga), tapi mereka terus memanjat, berbaring, berdiri, melempar barang ke punggung mereka," kata Windle. "Hal-hal yang kami lakukan adalah bagian dari gerakan alami yang mereka lakukan."
Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium mewajibkan rejimen olahraga untuk semua kebun binatang dengan gajah, tetapi masing-masing berbeda, menurut The Chronicle. Setiap gajah di Kebun Binatang Houston memiliki rutinitasnya masing-masing.
Advertisement
Beda Gajah, Beda Latihannya
Teddy, seekor gajah berusia 2 tahun, saat ini sedang belajar mengidentifikasi berbagai bagian tubuhnya saat pelatih menyodoknya dengan bola tenis yang menempel pada tongkat untuk mempelajari gerakan yang berbeda. Setelah gajah menyelesaikan pelatihan awal ini, mereka akan mengikuti perintah lisan dari penjaga.
Sementara, gajah tertua di kebun binatang itu, yakni Methai yang berusia 54 tahun, mendapatkan pelatihan berbeda. Ia diketahui mengidap arthritis dan bergerak jauh lebih pelan dari gajah-gajah lain.
Latihan ini juga memberikan stimulasi mental yang penting bagi raksasa lembut, yang dikenal dengan kecerdasannya yang luar biasa. "Kami ingin mereka terus belajar hal-hal baru," kata Windle kepada surat kabar itu. "Kami tidak ingin stagnan. Mereka sangat cerdas dan ingin terus bekerja dan belajar."
Sementara di Indonesia, pihak Taman Nasional Way Kambas mencoret permanen atraksi menunggang gajah dan menggantinya jadi wisata edukasi. Selama pandemi COVID-19, pihaknya telah menutup sementara objek wisata alam yang terletak di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung tersebut.
"Seharusnya memang seperti itu. Kita dahulukan kesejahteraan satwa karena atraksi menunggang gajah ada kecenderungan eksploitasi satwa," ungkap Humas Balai Taman Nasional Way Kambas, Sukatmoko, saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 2 Januari 2023.
Evaluasi di Taman Nasional Way Kambas
Diutarakan Sukatmoko, sejak penutupan, pihaknya melakukan berbagai macam evaluasi, terutama untuk pusat pelatihan gajah. Saat ini, Taman Nasional Way Kambas disebut sedang dalam proses mengembangkan wisata edukasi, selain beberapa pembenahan, termasuk infrastruktur pendukung.
Menurutnya, memang tidak akan ada lagi wisata menunggang gajah maupun melihat gajah bermain sepak bola. Tapi, masyarakat diajak untuk lebih mengenal gajah Sumatra dengan cara lain.
Sukatmoko mengatakan, wisata edukasi yang sedang dikembangkan akan memberi pesan ke masyarakat bahwa gajah ternyata bisa diajak berteman. Pengunjung yang datang ke Taman Nasional Way Kambas nantinya akan ikut diajak merawat gajah, memandikan gajah, memberikan pakan gajah, dan tetap bisa berfoto dengan gajah.
"Saya pikir akan lebih menarik untuk pengunjung karena ada sensasi di setiap kegiatannya," sebut Sukatmoko lagi.
Taman Nasional Way Kambas berencana akan dibuka kembali pada pertengahan tahun 2023. "Mudah-mudahan sesuai rencana karena kita sudah rencanakan cukup panjang. Tidak hanya melibatkan Taman Nasional, tapi juga pelaku usaha wisata dan teman-teman biro perjalanan," jelasnya.
Advertisement