Liputan6.com, Surabaya: Sebanyak 650 prajurit Batalyon Infanteri 512 Marabunta Malang tiba di Dermaga Ujung Surabaya, Jawa Timur, Kamis (17/4). Kedatangan para prajurit yang telah menunaikan tugas selama setahun di Aceh Selatan itu disambut langsung Panglima Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Achmad Djunaidi Sikki. Para prajurit itu menempuh perjalanan selama empat hari lima malam dengan menumpang Kapal Perang RI Teluk Lampung.
Setiba di Surabaya, pasukan tempur Komando Daerah Militer V/Brawijaya itu menjalani pemeriksaan fisik dan kesehatan terlebih dulu di Markas Kodam V. Ini dilakukan mengingat satu bulan silam seorang anggota Marabunta meninggal dunia karena malaria. Dari hasil pemeriksaan, seorang di antaranya dikabarkan menderita hepatitis C. Setelah dinyatakan sehat, para prajurit baru diizinkan bertemu keluarganya yang telah lama menanti.
Dalam sambutannya, Pangdam V/Brawijaya meminta para prajurit untuk tetap siaga diberangkatkan ke Provinisi Nanggroe Aceh Darussalam mengingat situasi di sana yang kembali memanas. Selain itu, untuk mengantisipasi pemberlakukan operasi militer di Bumi Serambi Mekah [baca: Operasi Militer Digelar Bila Upaya Dialog Buntu]. Karenanya, Achmad meminta setelah libur selama 12 hari, prajurit segera kembali ke barak untuk mengikuti latihan intensif.
Sementara itu, sebanyak 650 personel dari Yonif 511 Blitar sudah diberangkatkan ke Aceh menggantikan tugas Batalyon 512. Sedangkan 650 serdadu dari Yonif 527 Lumajang tinggal menunggu perintah diberangkatkan ke Tanah Rencong.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)
Setiba di Surabaya, pasukan tempur Komando Daerah Militer V/Brawijaya itu menjalani pemeriksaan fisik dan kesehatan terlebih dulu di Markas Kodam V. Ini dilakukan mengingat satu bulan silam seorang anggota Marabunta meninggal dunia karena malaria. Dari hasil pemeriksaan, seorang di antaranya dikabarkan menderita hepatitis C. Setelah dinyatakan sehat, para prajurit baru diizinkan bertemu keluarganya yang telah lama menanti.
Dalam sambutannya, Pangdam V/Brawijaya meminta para prajurit untuk tetap siaga diberangkatkan ke Provinisi Nanggroe Aceh Darussalam mengingat situasi di sana yang kembali memanas. Selain itu, untuk mengantisipasi pemberlakukan operasi militer di Bumi Serambi Mekah [baca: Operasi Militer Digelar Bila Upaya Dialog Buntu]. Karenanya, Achmad meminta setelah libur selama 12 hari, prajurit segera kembali ke barak untuk mengikuti latihan intensif.
Sementara itu, sebanyak 650 personel dari Yonif 511 Blitar sudah diberangkatkan ke Aceh menggantikan tugas Batalyon 512. Sedangkan 650 serdadu dari Yonif 527 Lumajang tinggal menunggu perintah diberangkatkan ke Tanah Rencong.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)
