Peselancar Brasil Naysson Costa mengendarai gelombang pasang surut yang dikenal sebagai Pororoca saat Festival Selancar Amazon yang diadakan di Canal do Perigoso atau Saluran Berbahaya di muara Sungai Amazon dekat Chaves, Pulau Marajo, Negara Bagian Para, Brasil, Senin (5/6/2023). (AP Photo/Eraldo Peres)
Pororoca, sebuah kata dari dialek Amazonian Indigenous yang berarti "perusak" atau "ledakan besar", terjadi dua kali sehari ketika gelombang laut yang masuk membalikkan aliran sungai untuk sementara waktu. (AP Photo/Eraldo Peres)
Di sungai Amazon ada satu tempat yang bisa digunakan berselancar yaitu Pororoca. (AP Photo/Eraldo Peres)
Pororoca merupakan fenomena yang terjadi akibat pasang surut, ketinggian ombaknya bisa mencapai empat meter. (AP Photo/Eraldo Peres)
Namun, berselancar di Pororoca sangat berbahaya karena air sungainya mengandung banyak sekali puing-puing pepohonan dari tepi sungai, selain itu isi fauna sungainya yang berbahaya, seperti piranha. (AP Photo/Eraldo Peres)
Aksi peselancar Brasil Naysson Costa saat mengendarai gelombang pasang surut yang dikenal sebagai Pororoca pada Festival Selancar Amazon yang diadakan di Canal do Perigoso atau Saluran Berbahaya di muara Sungai Amazon dekat Chaves, Pulau Marajo, Negara Bagian Para, Brasil, Senin (5/6/2023). (AP Photo/Eraldo Peres)
Para peselancar bersiap untuk menaiki gelombang pasang surut yang dikenal sebagai Pororoca saat Festival Selancar Amazon yang diadakan di Canal do Perigoso atau Saluran Berbahaya di muara Sungai Amazon dekat Chaves, Pulau Marajo, Negara Bagian Para, Brasil, Senin (5/6/2023). (AP Photo/Eraldo Peres)
Seorang peselancar mendayung untuk menaiki gelombang pasang surut yang dikenal sebagai Pororoca saat Festival Selancar Amazon yang diadakan di Canal do Perigoso atau Saluran Berbahaya di muara Sungai Amazon dekat Chaves, Pulau Marajo, Negara Bagian Para, Brasil, Senin (5/6/2023). (AP Photo/Eraldo Peres)
