Liputan6.com, Bihar - Sebuah jembatan gantung yang sedang dibangun di negara bagian termiskin di India runtuh untuk kedua kalinya dalam 14 bulan, dengan satu orang dilaporkan hilang, outlet berita ANI melaporkan pada Senin 5 Juni 2023.
Jembatan itu dibangun di atas sungai Gangga di Distrik Bhagalpur di negara bagian Bihar, India timur.
Advertisement
Konstruksi dijadwalkan akan selesai pada 2019 tetapi menghadapi banyak penundaan. Salah satu penundaan itu disebabkan oleh keruntuhan sebelumnya pada 30 April tahun 2022 lalu akibat angin kencang dan hujan.
"Ada kehebohan besar di sini, rasanya seperti ada ledakan. Belakangan, kami tahu jembatan itu ambruk," kata Rakesh Kumar, warga setempat, kepada outlet berita India, ANI.
Saat jembatan ambruk pada Minggu 4 Juni, delapan orang berada atasnya, dengan satu penjaga dilaporkan hilang, lapor ANI.
Rekaman ANI menunjukkan bagian jembatan sebagian terendam air, dengan hanya beberapa pilar dan kabel yang menjorok keluar untuk menunjukkan di mana bagian struktur itu pernah berdiri.
"Kami telah melakukan penyelidikan dan saya telah melaporkan temuan tersebut kepada kepala pemerintahan kabupaten," kata wakil bupati Amit Raj kepada ANI.
Ketua Menteri Bihar Nitish Kumar, berbicara kepada wartawan pada Senin 5 Juni, juga menjanjikan "tindakan tegas".
"Pembangunannya tidak benar sehingga roboh. Harusnya dibuat lebih kuat," ujar Bihar Nitish Kumar.
Pada Oktober tahun 2022 lalu, sebuah jembatan gantung era kolonial runtuh di Kota Morbi di negara bagian barat Gujarat, menjatuhkan ratusan orang ke Sungai Machchhu di bawahnya dan menewaskan 135 orang.
Jembatan itu telah dibuka kembali beberapa hari sebelumnya setelah berbulan-bulan perbaikan.
Jembatan Gantung di India Ambruk Tewaskan 141 Korban, 9 Orang Ditahan
Sebelumnya, jembatan gantung di negara bagian Gujarat, India barat, ambruk yang mengakibatkan sedikitnya 141 korban jiwa. Insiden kecelakaan pada Minggu (30/10/2022) tersebut terjadi sekitar pukul 18.40 waktu setempat.
Para korban tersebut tewas setelah jembatan tersebut ambruk dan runtuh jatuh ke sungai. Beberapa korban di antaranya merupakan anak-anak bahkan yang paling muda baru berusia dua tahun.
Diduga jembatan gantung tersebut ambruk dikarenakan tidak mampu untuk menahan beban banyaknya orang yang berada di jembatan tersebut. Apalagi diketahui jembatan tersebut usianya sudah cukup lama dan baru direnovasi.
Saat kejadian, banyak dikunjungi wisatawan dan warga lokal dalam rangka merayakan sebuah festival keagamaan yang digelar di area sekitar jembatan gantung tersebut. Namun naas karena jembatan tua tersebut tidak bisa menahan beban dan mengakibatkan penopangnya putus.
Ratusan orang yang jatuh ke sungai beberapa di antaranya ada yang bertahan dengan cara berpegangan kepada bagian jembatan yang tersisa. Sebagian lagi berenang, namun sebagian juga tenggelam dan saat ini masih dalam pencarian korban lainnya yang ada di sungai tersebut.
Dikutip dari BBC, polisi kemudian menangkap sembilan orang yang berhubungan dengan runtuhnya jembatan tersebut dan menewaskan setidaknya sampai 141 orang.
Adapun empat dari orang yang ditangkap merupakan karyawan sebuah perusahaan yang dikontrak untuk memelihara jembatan tersebut. Mereka yang ditangkap tersebut sedang diselidiki. Seperti diungkapkan oleh perwira polisi senior Ashok Kumar Yadav.
“Dari sembilan ini, dua bekerja sebagai manajer, sementara dua bekerja sebagai petugas pemesanan tiket (semuanya dikerjakan oleh oreva) di lokasi jembatan,” ujarnya dalam konferensi pers seperti dikutip di BBC.
Advertisement