Liputan6.com, Tokyo - Setelah tiga tahun bersembunyi di balik masker, sejumlah orang di Jepang kini memiliki keinginan untuk melatih senyum mereka agar tidak terlihat canggung.
Sejak diberlakukannya aturan penggunaan masker guna mencegah penyebaran COVID-19, banyak orang mengaku kesulitan beradaptasi dengan kehidupan tanpa masker, bahkan ada yang mengakui bahwa lupa caranya tersenyum.
Advertisement
"Penggunaan masker yang lazim membuat orang-orang memiliki lebih sedikit kesempatan untuk tersenyum dan semakin banyak orang yang merasa canggung," kata Keiko Kawano, seorang pelatih dari perusahaan "pendidikan senyum" Egaoiku, seperti dikutip The Guardian, Rabu (7/6/2023).
"Menggerakkan dan melemaskan otot-otot wajah adalah kunci untuk tersenyum dengan baik. Saya ingin orang-orang meluangkan waktu untuk tersenyum dengan sadar demi kesejahteraan fisik dan mental mereka."
Peserta menggunakan cermin genggam untuk mengetahui progres setelah mengikuti latihan dan beberapa menyesuaikan ekspresi wajahnya hingga mereka merasa telah menemukan senyum alaminya.
Egaoiku mencatat jumlah pendaftar meningkat 4,5 kali lipat setelah media pertama kali melaporkan penurunan status COVID-19 pada Februari. Sebulan kemudian, pemerintah menyatakan bahwa penggunaan masker dibebaskan kepada setiap individu.
Salah satu peserta pelatihan adalah Akiko Takizawa, seorang wanita berusia 79 tahun. Dia mengatakan bahwa dia sangat antusias kembali ke kehidupan sebelum menggunakan masker, dengan sedikit bantuan dari pelatih senyum.
"Saya tidak punya kesempatan untuk bertemu orang selama pandemi COVID-19 dan tidak tersenyum di depan umum. Ini mengingatkan saya betapa pentingnya senyum," ungkapnya.
Dimulai dengan Relaksasi Wajah
Kelas pelatihan senyum, yang sangat populer di kalangan wanita, biasanya dimulai dengan peregangan untuk meredakan ketegangan wajah sebelum peserta mengangkat cermin genggam mereka setinggi mata dan melenturkan bagian wajah mereka sesuai dengan instruksi Kawano.
Kawano telah melatih lebih dari 4.000 orang dalam seni tersenyum selama enam tahun terakhir serta membantu ratusan orang lainnya menjadi "spesialis senyum" bersertifikat. Dia sekarang mengawasi 20 pelatih yang menjalankan kelas di seluruh Jepang.
I
Advertisement