Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) berada pada tren naik sejak awal pekan ini. Pada perdagangan Senin, 5 Juni 2023, saham ANTM ditutup naik 4,22 persen ke posisi 1.975.
Pada perdagangan hari ini, Selasa 6 Juni 2023, saham ANTM melanjutkan tren serupa dengan kenaikan 2,28 persen ke posisi 2.020 hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa pekan ini. Saham ANTM dibuka pada posisi 1.958 dan konsisten bergerak ke zona hijau sejak dibuka.
Advertisement
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham Aneka Tambang tercatat sebanyak 6.998 kali kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 334.214 lot saham lembar senilai Rp 67,2 miliar. Saham ANTM telah naik 1,26 persen sejak awal tahun ini.
Rekomendasi Saham
Pada kondisi ini, Technical Research Team BNI Sekuritas memberikan rekomendasi beli dengan rincian sebagai berikut:
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Resist: 1.990/2.175.
Support: 1.950/1.815.
Rekomendasi: buy if break 1.980 target 2.000/2.020 stop loss di bawah 1.900.
Penguatan saham ANTM berlangsung di tengah kenaikan harga emas dunia usai pertumbuhan sektor jasa AS yang bergerak melemah. Sehingga memperkuat taruhan bagi Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) untuk mempertahankan suku bunga minggu depan.
Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 1.958,89 per ons. Kenaikan ini mampu menghapus kerugian yang dicetak pada awal sesi perdagangan, ketika menyentuh level terendah sejak 30 Mei. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,2 persen menjadi USD 1.974,30 per ons.
Begini Target Antam pada 2023, dari Emas hingga Nikel
Sebelumnya, PT Antam Tbk berhasil mencatatkan kinerja positif di 2022 lalu, hal yang sama bakal dikejar pada 2023 ini. Salah satunya adalah mendorong peningkatan nilai tambah di komoditas andalan, seperti emas, nikel, dan bauksit.
Direktur Utama Antam Nicolas Kanter menerangkan pihaknya fokus untuk mendapati nikai tambah di 3 komoditas tersebut.
"Melanjutkan capaian kinerja 2022, Antan tahun ini terus berupaya mengoptimalkan kinerja operasional di seluruh komoditas inti," ungkapnya di Jakarta, ditulis Jumat (7/4/2023).
Sejumlah target dipatok Nico. Pada emas, Antam menargetkan produksi sari tambang emas Pongkor sebanyak 1.167 kilogram atau meningkat 28 persen di tahun ini.
Sementara itu, dari sisi penjualan Antam membidik bisa menjual 31.176 kilogram emas di 2023 ini, atau meningkat 11 persen dari 2022.
"Target penjualan emas tersebut seiring dengan outlook pertumbuhan tingkat permintaan emas di dalam negeri," kata Nico.
Di sisi lain, Antam juga membidik produksi logam perak sebanyak 7.536 kg atau meningkat 13 persen. Dari sisi penjualan pun dibidik meningkat 14 persen menjadi 9.810 kg.
Tak hanya dua komoditas tadi, Nico juga menargetkan adanya peningkatan di komoditas nikel dan ferinikel. Nico membidik penjualan bijih nikel sebagai bahan baku feronikel sebesar 11,30 juta wet metric ton (wmt) di 2023 ini. Angka ini tumbuh 31 persen dari capaian produksi bijih nikel di 2022.
"Target penjualan bijih nikel tersebut seiring dengan Outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri," Nico menambahkan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Nikel dan Feronikel
Sementara, untuk feronikel Nico tak muluk-muluk, dia menargetkan besaran produksi feronikel mampi mencapai 27.021 ton nikel dalam feronikel (TNi). Dengan angka ini, berarti ada pertumbuhan 12 persen dari produksi di tahun 2022.
Target ini mengacu pada kestabilan operasi pabrik feronikel Antam di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Selain itu juga mempertimbangkan kontribusi produksi dari pabrik feronikel Antam si Halmahera Timur, Maluku Utara yanh ditarget mulai operasi di semester II 2023.
Bauksit
Lebih lanjut, Nico menargetkan produksi bijih bauksit mencapai 2 juta wmt dengan tingkat kebuthhan bauksit pabrik chemical grade alumina (CGA) Tayan. Serta proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelangga pihak ketiga.
Nico melihat dengan target ini ada pertumbuhan 21 persen produksi bijih bauksit dari 2022 dengan 1,65 juta wmt.
Dari sisi penjualan, Antam menargetkan bisa menjual 1,57 juta wmt. "Atau meningkat 27 persen dibandingkan capaian penjualan bijih bauksit pada 2022 sebesar 1,24 juta wmt," jelasnya.