Liputan6.com, Jakarta Sebelum membuka Rakernas III PDIP, momen kedekatan antara Ketua Umum DPP PDIP (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo tertangkap kamera.
Saat itu, Presiden Kelima RI ini baru saja tiba di Sekolah Partai. Kala itu, ada Ketua DPP Prananda Prabowo, Sekjen Hasto Kristiyanto, Sekjen Senior Pramono Anung, dan Ganjar Pranowo menyambut Megawati.
Advertisement
Megawati lalu disalami oleh para tokoh tersebut satu per satu. Namun, perhatian Megawati tertuju kepada Ganjar.
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi itu lalu menunjuk ke arah kopiah Ganjar.
Megawati merasa kopiah yang berada di kepala Ganjar kurang presisi sehingga melakukan koreksi.
"Jangan gitu, sini Ibu rapihin," kata Megawati.
"Nggeh (iya), Ibu," jawab Ganjar.
Biar Lebih Gagah
Ganjar pun lantas menundukkan kepalanya. Megawati lalu merapikan posisi kopiah di kepala Ganjar. "Begini bagus, lebih gagah," tambah Megawati.
Setelah momen itu, Megawati diajak memasuki arena Rakernas III PDIP yang dihadiri juga oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua DPP Puan Maharani.
Megawati, Ganjar, dan Peci Hitam di Deklarasi Capres PDIP
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyematkan peci hitam kepada Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sesaat setelah resmi diusung menjadi bakal calon presiden (Capres) 2024.
Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, peci hitam yang diberikan Megawati kepada Ganjar tersebut melambangkan identitas nasional yang tak melihat suku, agama, dan status sosial.
"Dari situ kan Ibu mengatakan sebagai bangsa yang semuanya adalah nasionalis, digerakan oleh semangat patriotisme, kita juga bangsa yang mengedepankan nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan kebangsaan kita," kata Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (24/4/2023).
Dia menuturkan, peci yang dikenakan Ganjar tak memiliki pin Bung Karno seperti yang digunakan kader-kader PDIP lainnya. Karena itu, kopiah yang digunakan Ganjar memiliki makna dan pesan yang sangat dalam dari sang ketua umum.
"Makna yang terkait dengan pesan menjadi pemimpin itu harus bijaksana dan baik, baik dan bijaksana. Khusus pecinya Pak Ganjar ini tidak menggunakan pin Bung Karno. Karena memang itu sudah merepresentasikan seluruh ide, gagasan, cita-cita dan perjuangan Bung Karno," tutur Hasto.
Advertisement