Liputan6.com, Jakarta Kebudayaan menjadi bagian penting dalam membantu kemajuan sebuah negara dan bangsa. Kebudayaan bisa menjadi alat perekat sosial sekaligus alat melakukan national branding.
"Kekuatan nilai budaya inilah yang bisa menjadi modal Indonesia untuk tumbuh sebagai negara besar dan kuat di masa mendatang. Dalam hal ini, saya melihat ada peran dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy untuk memperkuat nilai kebudayaan Indonesia tersebut," kata Yusuf Susilo Hartono, praktisi kebudayaan sekaligus pengurus Bidang Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, saat berbincang di Jakarta, baru-baru ini.
Advertisement
Yusuf juga menyebut salah satu peran dari Muhadjir Effendy dalam lahirnya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
"Saya kira peran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Profesor Muhadjir Effendy saat itu sangat besar dalam menggolkan UU No.5 Tahun 2017," kata dia.
UU Kebudayaan
Masih semasa menjabat sebagai Kemendikbud Ristek, Yusuf merasakan kepedulian Muhadjir Effendy terhadap proses lahirnya UU tentang Kebudayaan.
Ia merasa Indonesia sebagai negara besar dan memiliki kekayaan khasanah kebudayaan, perlu regulasi yang kuat terkait kemajuan kebudayaan.
"Kami berniat memberikan masukan saja. Dipakai atau tidak, kami serahkan kepada pemerintah dalam hal ini Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek," kata dia.
Advertisement
Memberikan Perhatian
Selanjutnya memasuki sisa masa jabatannya di eksekutif, Yusuf berharap agar Muhadjir Effendy memberikan perhatian kepada perkembangan kebudayaan daerah, khususnya di bidang pendanaan.
"Ada dana abadi kebudayaan agar bisa didistribusikan lebih merata ke daerah-daerah. Ini juga menjadi perhatian harus diberikan," kata Yusuf.
Tidak Gaduh
Selain punya perhatian besar kepada kebudayaan, Yusuf juga melihat Muhadjir Effendy merupakan sosok yang tidak banyak menimbulkan kegaduhan semasa memimpin Kementerian.
"Selain berlatar belakang pendidik, beliau juga bukan pribadi yang kontroversial. Beliau juga humble orangnya," pungkasnya
Advertisement