Liputan6.com, Pekanbaru - Tak lama lagi, PT Perkebunan Nasional (PTPN) V segera berintegrasi dalam sub holding PalmCo. Kinerja PTPN V dalam beberapa tahun terakhir di Riau menjadi modal besar peleburan tersebut.
Selain kinerja finansial, capaian produktivitas kebun sawit dan turunannya di berbagai kabupaten di Bumi Lancang Kuning menjadi modal besar. Salah satunya keuntungan Rp1,52 triliunan (unaudited) atau tanpa audit selama tahun 2022.
Diketahui, penggabungan PTPN V, VI dan XIII akan bergabung ke dalam PTPN IV atau dikenal sebagai Sub Holding PalmCo. Sub Holding PalmCo tersebut menjadi salah satu kunci guna meningkatkan produktivitas perkebunan, serta kapasitas produksi komoditas olahan sawit, termasuk hasil panen.
Baca Juga
Advertisement
Menurut CEO PTPN V Jatmiko K Santosa, keuntungan finansial anak perusahaan holding Perkebunan Nusantara III Persero ini naik Rp1,3 triliun dari tahun sebelumnya.
"Ini melampaui rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 118,44 persen," kata Jatmiko di Pekanbaru, Selasa (6/6/2023).
Pencapaian finansial itu ditopang peningkatan hasil produksi tandan buah segar (TBS) 24,05 ton per hektare, produktivitas CPO 5,6 ton per hektare dan produksi inti sawit yang menyentuh angka 113.560 ton dengan produktivitas palm kernel oil mencapai 0,97 ton per hektare.
"Pendekatan teknologi juga berperan penting dalam proses bisnis perusahaan perkebunan plat merah tersebut," jelas Jatmiko.
Menurut Jatmiko, catatan positif jelang sinergi ke Palm Co itu memecahkan rekor kinerja finansial tertinggi tiga tahun berturut-turut selama tiga tahun.
"Pertahankan kinerja membanggakan ini ketika waktunya nanti PTPN V menjadi bagian dari Palm Co, tularkan inspirasi dan semangat PTPN V di Palm Co," terang Jatmiko.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lewati Ujian
Jatmiko memaparkan, cukup banyak warna yang mengiringi perjalanan PTPN V selama upaya transformasi berlangsung. Mulai dari badai pandemi hingga kebijakan pembatasan ekspor crude palm oil serta gejolak harga komoditas.
Semuanya menjadi ujian berat yang harus dihadapi perusahaan. Terlebih lagi, di saat yang sama produktivitas tandan buah segar perusahaan sedang tinggi-tingginya.
"Perusahaan berhasil menjaga ritme operasional dengan sangat baik hingga kondisi harga komoditas berangsur normal," ujar Jatmiko..
Baru-baru ini, PTPN V juga mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian usai dinilai sukses membantu program pemerintah mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR). PTPN V menjadi anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero yang memperoleh predikat tersebut.
Sebelumnya, PTPN V berhasil meraih gelar "The Best State Owned Company" di pengujung 2022 lalu. Penghargaan yang merupakan hasil penelitian Badan Riset Infobank tersebut menyatakan PTPN V memiliki rentabilitas dengan return of equity atau ROE sebesar 47,73 persen dan menjadi yang tertinggi se-BUMN.
Kemudian, PTPN V juga mencatatkan return of asset sebesar 12,62 persen yang juga salah satu yang terbaik di antara perusahaan-perusahaan anak BUMN.
Tak berselang lama, penghargaan serupa dianugerahkan kepada Jatmiko Santosa yang didapuk sebagai Top 100 CEO 2022 karena keberhasilannya mentransformasi PTPN V yang berimbas pada kinerja gemilang perusahaan hingga mencatatkan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah.
"Persistensi, konsistensi, efesiensi, integritas, ketaatan standar operasional prosedur, dan validitas data menjadi resep perusahaan mengarungi tahun yang penuh dengan ketidakpastian," imbuh Jatmiko.
Advertisement