Liputan6.com, Jakarta Pertamina Hulu Energi (PHE) dikabarkan akan segera melantai perdana di bursa saham. Menyusul, anak usaha Pertamina lainnya yang lebih dulu Initial Public Offering (IPO) yakni Pertamina Geothermal Emergy (PGE).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati belum berbicara banyak mengenai waktu pasti kapan PHE akan melantai di bursa saham. Menurutnya, itu jadi kejutan yang tengah disiapkan perseroan.
Advertisement
"IPO PHE juga itu bagian dari kejutan, jadi, tunggu tanggal mainnya, nanti gak kejutan lagi dong," ujarnya dalam Media Briefing Capaian Kinerja Pertamina di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
PHE sendiri menjadi salah satu yang ditarget bisa melantai di bursa dalam waktu dekat. Mengingat sejumlah kebutuhan untuk ekspansi bisnis di sektor hulu migas nasional.
Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina mendapatkan score 85,05 atau kategori sangat baik, dalam Assesment Good Corporate Governance (GCG) Tahun buku 2022. Hal ini diumumkan dalam Exit Meeting Assesment GCG di Jakarta.
Assesment GCG Merupakan salah satu usaha Pertamina Hulu Energi dalam mengevaluasi, melakukan, penilaian terhadap seberapa besar implementasi tata kelola perusahaan yang baik dalam proses bisnis di perusahaan, dan juga usaha dalam mencari aspek maupun proses mana yang memerlukan perbaikan demi meningkatkan dan mempertahankan tata kelola perusahaan yang baik.
Hadir dalam kegiatan tersebut Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi, Rinaldi Firmansyah, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PHE, Oto Gurnita, dan Direktur Pengawasan Badan Usaha Energi dan Pertambangan BPKP selaku auditor, Susilo Widhyantoro.
Apresiasi
Pada kesempatan tersebut, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PHE, Oto Gurnita, mengungkapkan apresiasinya atas seluruh dukungan dan upaya terbaik yang telah dilakukan tim BPKP sehingga assesment GCG PT Pertamina Hulu Energi tahun buku 2022 dapat terlaksana dengan lancar.
"Apresiasi setinggi tingginya juga saya sampaikan kepada seluruh Perwira dan tim PHE yang menjadi tim pendampingan assesment GCG PHE tahun buku 2022 atas komitmen dan kerja keras dalam mendukung dan mensukseskan pelaksanaan assesment GCG," terang Oto.
Direktur Pengawasan Badan Usaha Energi dan Pertambangan BPKP, Susilo Widhyantoro, mengungkapkan bahwa assesment GCG adalah tanggung jawab bersama.
"GCG merupakan benteng pertahanan perlindungan diri masing masing selain untuk perusahaan, dan menjadi tanggung jawab kita bersama," ungkap Susilo
Advertisement
Dinamika
Rinaldi Firmansyah selaku Komisaris Utama PHE juga mengucapkan apresiasi kepada semua pihak atas capaian penilaian sangat baik dalam assesment GCG tahun buku 2022.
"Semoga PHE menjadi perusahaan yang menerapkan GCG secara berkelanjutan. PHE terus bertansformasi, tentunya dinamika dan tantangan kita jalani bersama untuk menjadi lebih baik dari segi safety, operasional dan tatakelola," tutupnya
PHE terus berkomitmen menjaga praktik bisnis sesuai dalam jalur tren investasi berkelanjutan (environmental, social and governance/ESG) juga aspek safety. PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022.
PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.
PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.
Modal IPO
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengantongi skor 85,05 (kategori sangat baik) dalam Assesment Good Corporate Governance (GCG) tahun buku 2022, berdasarkan penilaian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Hasil penilaian ini dinilai bisa berdampak positif bagi PHE terutama terkait prospek bisnis. Apalagi di tengah rencana perusahaan menggelar (initial public offering/IPO).
"Ini bisa jadi modal tambahan bagi PHE untuk melihat prospek binis ke depan yang lebih baik khususnya dengan recana IPO," ujar Direktur Center for Energy Policy M Kholid Syeirazi Antara di Jakarta, Sabtu (3/6/2023).
Menurut dia, penghargaan dari lembaga yang sangat kredibel seperti BPKP ini membuktikan bahwa PHE dapat melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik.
Tata kelola yang baik tersebut, dinilai berpengaruh positif terhadap kinerja PHE. Dan perusahaan tersebut sudah membuktikan sebagai perusahaan yang memiliki kinerja sangat baik di sektor hulu migas.
Pada 2022, PHE berhasil mencetak laba bersih senilai USD 4,67 miliar atau setara Rp66,22 triliun. "Saya kira ini prospek yang bagus bagi aksi korporasi yang dapat ditempuh PHE dalam rangka fund rising untuk meningkatkan kapasitas bisnisnya," kata dia.
Menurut Kholid, raihan tersebut dapat mendorong perusahaan hulu migas ini untuk melakukan ekspansi dan eksplorasi migas sebanyak-banyaknya guna mendukung ketahanan energi nasional.
"Jadi, PHE memang patut diapresiasi, baik dari kinerja operasional dan tata kelolanya, yang tercermin dalam skor tinggi yang diberikan," katanya.
Advertisement