Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dibantu oleh Polres Karawang berhasil mengamankan 6 orang yang diduga mencuri prasarana proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), seperti kabel tembaga, baut, dan penambat rel.
Sebanyak 6 tersangka tersebut akan dikenakan tindakan pencurian dengan pemberatan sebagaimana diatur dalam Pasal 363 KUHP, dengan ancaman dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.
Advertisement
Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan, KCIC berterima kasih kepada Kepolisian khususnya Polres Karawang yang telah berhasil menangkap pelaku, serta secara tegas memproses hukum sesuai undang-undang yang berlaku untuk menimbulkan efek jera
"KCIC mengecam kejadian pencurian ini karena selain merugikan juga dapat membahayakan perjalanan Kereta Api Cepat jika nantinya sudah beroperasi. Masyarakat diminta untuk tidak masuk, merusak, hingga mengambil prasarana KCJB," ujar Emir, Rabu (7/6/2023).
Selama masa konsutruksi, pengamanan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung menjadi tanggung jawab kontraktor proyek. KCIC juga telah berkolaborasi dengan TNI dan Polri dalam rangka memperkuat proses pengamanan di berbagai wilayah.
"Bersama kontraktor dan TNI-Polri, KCIC telah dan akan terus meningkatkan pengamanan dan sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat yang ada di trase KCJB agar kejadian serupa tidak kembali terulang di kemudian hari," imbuh Emir.
Pembangunan Terus Berjalan
Emir menambahkan, meski ada kejadian ini, progres pembangunan KCJB terus berjalan sesuai rencana dan akan terus dipercepat jelang target operasional yang ditetapkan. Testing dan Commissioning terus dilakukan untuk memastikan KCJB dapat beroperasi dengan kecepatan hingga 350 km per jam.
"KCIC akan terus melakukan sosialiasi kepada masyarakat, mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga sarana prasarana Kereta Cepat Jakarta Bandung, dan segera melaporkan ke pihak berwenang jika menemukan hal-hal yang mencurigakan," pungkas Emir.
Kemenhub soal Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung: Tunggu Uji Coba Dulu Ya
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara soal penentuan tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Rencananya, itu akan diumumkan setelah proses uji coba selesai.
"Nanti ya, setelah kita uji coba, setelah trial-trial, baru kita jelasin tarifnya," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal kepada Liputan6.com di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (5/6/2023).
Sebelumnya, Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo sempat mengatakan, pengumuman tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) masih menunggu penyelesaian masalah pembengkakan biaya atau cost overrun.
"Ini masalah cost overrun aja belum, tarifnya tunggu dulu. Nanti kan masalah finansial strukturnya harus kita selesaikan dulu," ujar Didiek di Gedung Sarinah, Jakarta beberapa waktu lalu.
Kendati begitu, ia belum dapat menyampaikan secara pasti kapan penuntasan biaya bengkak dan penetapan tarif bisa diselesaikan.
Terkait cost overrun, Didiek mengabarkan, Indonesia dan China Development Bank (CDB) masih negosiasi soal bunga pinjaman USD 550 juta. Utang itu diajukan untuk menambal porsi pembiayaan Indonesia di proyek KCJB.
Adapun nilai cost overrun yang telah antara RI dan China disepakati sebesar USD 1,2 miliar. Pinjaman itu merupakan struktur pembiayaan proyek yang membuat China dan Indonesia ikut menanggung beban cost overrun. Dengan porsi 25 persen berasal dari setoran ekuitas, dan 75 persen berasal dari pinjaman utang.
Advertisement
Porsi Pinjaman Membengkak
Disepakati dalam porsi pinjaman 75 persen untuk pembengkakan biaya, pihak Indonesia menanggung 60 persen dan China 40 persen. Sehingga bila dihitung, Indonesia menanggung porsi sekitar USD 597 juta.
Meskipun proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung masih terbelit masalah finansial, Didiek mengatakan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator terus melakukan commisioning test secara bertahap. Jika sukses, itu akan berlanjut ke tahap uji coba operasi (trial operation).
"Kemarin sudah dalam 180 km per jam. Dalam waktu 10 hari mendatang kita akan menuju ke (kecepatan) 350 km per jam. Ini sejarah loh di Indonesia, ada perjalanan moda transportasi kecepatan 350 km per jam untuk kereta api, itu luar biasa. Kita harus bangga dengan kereta cepat," tuturnya.
Didiek pun optimistis, Kereta Cepat Jakarta Bandung bisa beroperasi komersial sesuai target, 18 Agustus 2023. "Tetap (on target)," pungkasnya singkat.