Liputan6.com, Jakarta - Apple dilaporkan telah mengakuisisi perusahaan rintisan atau startup yang bergerak dalam pembuatan headset AR (augmented reality) Mira, yang berbasis di Los Angeles.
Startup ini diketahui membuat headset AR untuk perusahaan-perusahaan lain, serta militer Amerika Serikat. Terungkap melalui unggahan CEO Mira di akun Instagram privatnya, Apple pun mengonfirmasi akuisisi ini.
Advertisement
Berita ini datang hanya sehari setelah Apple merilis headset mereka, Apple Vision Pro, yang diklaim sebagai platform komputasi spasial baru. Tidak diketahui berapa nilai kesepakatan ini.
Selain itu, menurut dua mantan karyawan yang berbicara secara anonim, Jony Ive, mantan kepala desain Apple, juga pernah menjadi penasehat untuk startup ini.
"Apple membeli perusahaan teknologi yang lebih kecil dari waktu ke waktu, dan kami biasanya tidak membahas tujuan atau rencana kami," kata Apple dalam pernyataannya kepada The Verge, dikutip Kamis (8/6/2023).
Tidak diketahui juga apakah Apple akan melanjutkan kontrak militer yang sudah diteken oleh startup ini. Namun melihat bagaimana perusahaan bekerja, ada kemungkinan besar proyek ini tidak berlanjut.
Diketahui, startup Mira masih punya kontrak militer, yang menurut catatan pemerintah dan siaran pers, termasuk perjanjian kecil dengan Angkatan Udara AS dan perjanjian senilai USD 702.351 dengan Angkatan Laut.
Kontrak dengan Air Force adalah untuk pilot militer di Travis Air Force Base terkait penggunaan headset Prism Pro buatan Mira. Perangkat ini ditujukan untuk menampilkan beberapa hal, misalnya instruksi peralatan heads-up.
Didirikan di 2016
Kontrak bernilai besar lain yang dimiliki Mira adalah dengan Nintendo World, yang menggunakan headset untuk perjalanan Mario Kart di taman hiburannya di Jepang, serta Universal Studios LA.
Dalam akun Instagram sang CEO, Ben Taft, diungkap juga bahwa Apple telah membawa setidaknya 11 karyawan Mira, sebagai bagian dari akuisisi tersebut.
"Gembira untuk bab berikutnya dari Mira, di Apple :),” tulis Taft dalam keterangan. "Perjalanan 7 tahun dari kamar asrama ke akuisisi."
Mira didirikan oleh Taft pada tahun 2016 dan berbasis di Los Angeles. Sebelum akuisisi oleh Apple, startup ini sudah mendapatkan kucuran dana USD 17 juta dari sejumlah investor, termasuk Blue Bear Capital, Happiness Ventures, dan Sequoia.
Tech Crunch melaporkan, Mira awalnya memposisikan perangkatnya sebagai pengantar ringan ke dunia AR, dan lebih menekankan pada aplikasi konsumen. Namun, mereka lalu bergerak ke industri, yang mungkin lebih menguntungkan.
Advertisement
Apple Vision Pro Diperkenalkan di WWDC 2023
Apple sendiri baru saja memperkenalkan headset Apple Vision Pro, melalui gelaran World Wide Developer Conference atau WWDC 2023 pada Senin waktu setempat.
Mengutip siaran pers di laman resmi, Selasa (6/6/2023), headset AR Apple ini menggunakan visionOS, sistem operasi spasial pertama di dunia.
Menurut Apple, perangkat ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten digital, dengan cara yang terasa seperti hadir secara fisik.
Vision Pro menampilkan sistem tampilan beresolusi sangat tinggi yang mengemas 23 juta piksel dalam dua layarnya, serta menggunakan silikon Apple khusus dengan desain chip ganda.
Harga Apple Vision Pro
Mengutip The Verge, headset Vision Pro dijual dengan harga USD 3499 (sekitar Rp 52 juta) dan baru mulai dirilis tahun depan di Amerika Serikat, kemudian menyusul ke lebih banyak negara.
Headset Vision Pro sendiri adalah perangkat AR, tetapi juga bisa dialihkan antara augmented reality dan virtual reality secara penuh menggunakan fitur dial.
Perangkat ini tidak butuh controller. Pengguna juga dapat menelusuri sederet ikon di sistem operasi visionOS hanya dengan melihatnya.
Pengguna Apple Vision Pro pun bisa melakukan tap untuk memilih dan flick untuk melakukan scrolling.
(Dio/Dam)
Advertisement