Liputan6.com, Jakarta - Seperti diketahui, ketertarikan Manchester United terhadap Harry Kane sudah ada sejak berbulan-bulan yang lalu. Terlepas dari perkembangan pesat Man United di bawah tangan Erik ten Hag, mereka masih kekurangan daya gedor di lini serang.
Di antara semua tim yang ada di 10 besar klasemen Liga Inggris, hanya Brentford dan Aston Villa yang mencetak lebih sedikit gol ketimbang Man United. Beban untuk menghasilkan gol kebanyakan diberikan kepada Marcus Rashford.
Advertisement
Setan Merah bisa dibilang beruntung Rashford bisa kembali menemukan performa terbaiknya usai menjalani musim yang sulit setahun sebelumnya, jika tidak mungkin mereka tidak akan ada di posisi seperti sekarang ini.
Oleh karena itu, dengan kehadiran Harry Kane di dalam skuad Ten Hag tentunya masalah ketumpulan lini serang MU hampir dipastikan akan hilang. Meski tidak dapat melebih torehan gol Erling Haaland di Liga Inggris, striker berusia 29 tahun itu masih bisa mencetak 30 gol liga.
Namun, Man United patut waspada targetnya akan direbut oleh klub lain. Pasalnya, saat ini Real Madrid dikabarkan tertarik untuk mendatangkan Kane ke Santiago Bernabeu untuk mengisi spot yang baru saja ditinggalkan oleh Karim Benzema.
Selain itu, hubungan Madrid dengan Tottenham Hotspur juga nampak lebih harmonis ketimbang dengan Man United. Kedua klub tersebut memiliki sejarah yang baik dalam urusan transfer ketika Luka Modric dan Gareth Bale bergabung dengan Los Blancos dan menjadi pilar penting dalam kesuksesan klub La Liga tersebut.
Kartu AS Man United Untuk Yakinkan Harry Kane
Meski prospek transfer ke Real Madrid terlihat lebih memungkinkan untuk terealisasi, Manchester United memiliki satu kartu AS yang bisa digunakan untuk meyakinkan Harry Kane agar lebih memilih pindah ke Old Trafford, yaitu rekor gol Liga Inggris.
Kapten Timnas Inggris itu sekarang lebih dekat dari siapa pun untuk memecahkan rekor lama Alan Shearer dengan 260 gol Liga Inggris. Kane sementara ini sudah mengoleksi 213 gol sepanjang karirnya di Inggris, terpaut 48 gol lagi untuk memecahkan rekor legenda Newcastle United tersebut. Dengan rata-rata jumlah golnya per musim, rekor tersebut bisa dipecahkan dalam satu setengah musim.
Namun, jika pemain bernomor punggung 10 itu meninggalkan tanah kelahirannya untuk berkarir di La Liga, maka akan sangat sulit baginya untuk meraih pencapaian tersebut. Siapa yang tahu apakah Kane peduli dengan pencapaian pribadi seperti itu, tetapi peluang untuk mendapatkan itu adalah sesuatu yang tidak bisa ditawarkan Madrid terlepas dari semua godaan lainnya.
Advertisement
Daniel Levy Si Keras Kepala
Seperti diketahui, bos Tottenham Hotspur Daniel Levy adalah negosiator yang terkenal keras kepala dan jika terpaksa menjual pemainnya, ia melakukan semua yang ia bisa untuk memastikannya tidak ke rival Liga Inggris.
Oleh karen itu, Tottenham ke Madrid adalah pilihan yang lebih baik dan lebih cocok bagi Levy untuk menjual ke raksasa Spanyol daripada tim yang bersaing dengan mereka untuk memperebutkan tempat di Liga Champions.
Dilansir dari MEN Sport, United sekarang bekerja dengan asumsi bahwa Tottenham tidak akan menjual dan telah memulai rencana darurat, dengan Ten Hag mengadakan pembicaraan dengan bintang muda Atalanta Rasmus Hojlund.
Sebelumnya, Spurs tidak pernah berada di bawah tekanan untuk menjual Kane dan bahkan mampu menolak pinangan Manchester City pada tahun 2021. Sekarang, bahkan dengan risiko kehilangannya secara gratis, mereka lebih memilih untuk mempertahankannya. Menahan pemain terbaik mereka mengetahui gol yang dapat dihasilkannya semusim lagi jauh lebih berharga dari biaya transfer sebesar apapun.