Jelang Final Liga Champions: Pep Guardiola Sudah Belajar dari Kesalahan 2 Tahun Lalu

Pep Guardiola mengakui mungkin telah membuat kesalahan dengan pilihan timnya ketika Manchester City kalah dari Chelsea dalam final Liga Champions 2021 silam.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 07 Jun 2023, 17:00 WIB
Pasukan Pep Guardiola lolos ke final dengan agregat 5-1. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta - Pep Guardiola mengakui bahwa ia mungkin telah membuat kesalahan dengan pilihan timnya ketika Manchester City kalah dari Chelsea dalam final Liga Champions 2021 silam.

Man City sendiri akan kembali bermain di final kompetisi antar klub paling prestisius di Eropa itu akhir pekan ini melawan Inter Milan di Istanbul, Turki.

Ketika berduel dengan Chelsea di Porto dua tahun lalu, keputusan Guardiola untuk tidak menurunkan Joao Cancelo dan Rodri, bek kiri dan gelandang bertahan regulernya, serta malah menurunkan Raheem Sterling yang sedang berada dalam performa kurang baik saat itu menimbulkan banyak pertanyaan.

Alhasil City pun harus mengakui keunggulan The Blues yang keluar sebagai juara melalui gol tunggal Kai Havertz.

“Itu adalah rencana permainan seperti Sabtu depan. Jika saya memberi tahu anda secara pribadi alasan saya mengambil keputusan pada saat itu, anda dapat mengatakan itu benar tetapi itu sederhana: ‘Jika saya kalah, saya salah; jika saya menang, saya benar,’” ujar Pep Guardiola seperti dilansir dari The Guardian.

Meski menekankan bahwa dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pilihan tim tidak ada yang bisa mengetahui apakah itu adalah pilihan yang benar atau tidak, eks pelatih Barcelona tersebut tetap merasa bahwa saat itu timnya bermain lebih baik ketimbang Chelsea.

“Itu adalah pertandingan yang ketat dan dalam banyak hal kami lebih baik dari mereka tetapi kami kalah. Apakah saya akan melakukan sesuatu yang berbeda sekarang? Mungkin tapi itu tidak masuk hitungan,” tambahnya.


Kemungkinan Absennya Bek Andalan

Kyle Walker. Bek kanan Manchester City berusia 32 tahun ini terancam tidak akan tampil bersama Timnas Inggris di Piala Dunia 2022 Qatar yang akan menjadi Piala Dunia ketiganya setelah edisi 2014 dan 2018. Pada Piala Dunia 2014 namanya masuk dalam skuat Three Lions namun akhirnya sama sekali tak bermain akibat cedera pangkal paha. Saat ini ia tengah menjalani pemulihan usai melakukan operasi atas cedera cedera serupa yang kembali kambuh saat The Citizens menang telak 6-3 atas MU di pekan ke-9 Liga Inggris 2022/2023 (2/10/2022). (AFP/Nigel Roddis)

Sementara itu, bek kanan andalan Manchester City, Kyle Walker diragukan dapat memperkuat timnya di final Liga Champions melawan Inter setelah Pep Guardiola menegaskan pemain berusia 33 tahun itu tidak berada dalam kondisi yang baik akibat cedera punggung.

Hal itu terungkap usai Walker tidak terlihat ikut berpartisipasi dalam sesi latihan klub hari Selasa (6/6/2023) waktu setempat. Sesi latihan tersebut merupakan yang pertama usai City menjuarai Piala FA melawan Manchester United akhir pekan lalu, di mana Walker ditarik keluar menjelang berakhirnya pertandingan.

“Ia mengalami gangguan di punggungnya. Kemarin [Senin] ia tidak sehat. Hari ini ia sedikit lebih baik. Kami tidak ingin mengambil risiko dan kita akan lihat di hari-hari berikutnya,” ujar Guardiola dalam sesi konferensi pers usai sesi latihan.

Namun, tidak lama kemudian Walker juga turut berbicara mengenai kondisinya. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak apa-apa.

“Saya baik-baik saja, saya hanya semakin tua! Tidak, saya baik-baik saja. Ini hanya satu hari ekstra untuk pemulihan,” tegasnya.


Kunci Untuk Menjadi Klub Besar

Manajer Man City, Pep Guardiola saat mengangkat trofi juara Liga Inggris 2022/2023 hari Minggu (22/05/2023). (Oli SCARFF / AFP)

Pertemuan dengan Inter Milan akhir pekan nanti merupakan penampilan kedua Manchester City di final Liga Champions. Seperti yang sudah dijelaskan, penampilan City di final sebelumnya harus berakhir dengan kekalahan atas rival satu negaranya, Chelsea. Trofi Liga Champions pun masih menjadi satu hal yang belum pernah diraih Pep Guardiola selama menangani City kurang lebih tujuh tahun ke belakang.

Manajer berkebangsaan Spanyol itu pun menekankan bahwa gelar Liga Champions adalah potongan puzzle terakhir yang dibutuhkan City agar dapat disebut sebagai klub besar.

“Kami harus menerima bahwa jika kami ingin mengambil langkah pasti sebagai klub besar, kami harus menang di Eropa. Kami harus memenangkan [Liga] Champions, itu  adalah sesuatu yang tidak dapat anda hindari. Tapi yang paling penting adalah berada di sana lagi dan lagi dan lagi,” tegas Guardiola.

“Dua tahun lalu, kami berada di sana. Dua tahun kemudian, kami di sini lagi. Kami akan mencoba, dan yang terpenting adalah berada di sini lagi dalam beberapa tahu. Itulah yang mendefinisikan klub besar, ketika tahun demi tahun anda berhasil mencapai Liga Champions, berjuang di tahap terakhir dan memenangkan gelar,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya