Ali Mochtar Ngabalin Hadiri Penanaman Serentak Hortikultura di Sultra yang Pecahkan Rekor MURI

Jumlah tanaman hortikultura yang ditanam secara serentak sebanyak 317 ribu bibit berupa bibit cabai, tomat, dan bawang yang memecahkan rekor MURI.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2023, 12:28 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin bersama pemerintah daerah saat menghadiri penanaman serentak tanaman hortikultura yang dilaksanakan di SMKN Pertanian Pembangunan Wawotobi, Selasa (6/6/2023). (Liputan6.com/ist)

Liputan6.com, Wakatobi - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menghadiri penanaman serentak tanaman hortikultura yang dilaksanakan di SMKN Pertanian Pembangunan Wawotobi, Selasa (6/6/2023).

Penanaman hortikultura tersebut merupakan kegiatan ketahanan pangan tingkat SMA/SMK yang dilakukan oleh 86 ribu pelajar se-Sulawesi Tenggara secara zoom.

Sedangkan jumlah tanaman hortikultura yang ditanam secara serentak sebanyak 317 ribu bibit berupa bibit cabai, tomat, dan bawang.

Atas aksi tersebut, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menetapkan Sulawesi Tenggara menjadi provinsi yang melakukan penanaman tanaman hortikultura terbanyak yang dilakukan secara serentak.

Kapolres Konawe, AKBP Ahmad Setiadi mengapresiasi Pemprov Sulawesi Tenggara karena yang peduli dengan peningkatan tanaman pangan, sehingga masuk rekor MURI.

Ia berharap, kegiatan tersebut dapat mengedukasi para pemuda pelajar untuk berkreasi dan berinovasi dengan memanfaatkan lahan, ketenagaan pendidik yang profesional.

"Kegiatan itu juga bisa menjadi solusi untuk mencapai ketangguhan di wilayah Sulawesi Tenggara," ujar Ahmad Setiadi.

Sementara Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi mengatakan bahwa gerakan ketahanan pangan dapat membuka keterisoliran para pelajar. Menurutnya, siswa tidak melulu monoton menghabiskan waktu di sekolah hanya di dalam ruang kelas belajar saja.

"Sekali-kali siswa hirup udara segar. Jangan hanya menatap papan tulis di dalam kelas. Ini tradisi yang harus dihidupkan dan dibudayakan. Sebab, gerakan ini mendukung pemanfaatan lahan pekarangan sekolah," ujar Ali Mazi.

Ali Mazi juga menjelaskan, komoditas yang sangat mempengaruhi inflasi yakni cabai, tomat dan bawang, sehingga tanaman yang telah ditanam secara massal itu harus dijaga dengan baik sehingga dapat tumbuh subur.

"Jangan hari ini kita tanam, terus kita biarkan tumbuh sendiri. Jangankan tumbuhan, manusia saja kalau tidak sarapan setiap pagi pasti lemas. Jadi, harus disiram dan dipupuk agar tumbuh sesuai yang kita harapkan," pintanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya