Pemerintah Bidik 100% Rumah Tangga Punya Akses Air Bersih di 2024

Dalam RPJMN 2020–2024, Pemerintah menargetkan 100% rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024, termasuk 15% akses air minum aman, dan 30% akses air minum perpipaan.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Jun 2023, 13:00 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin dalam Indonesia Water & Wastewater Expo & Forum (IWWEF) kembali digelar pada 6-8 Juni 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta. Dalam RPJMN 2020–2024, Pemerintah menargetkan 100% rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024, termasuk 15% akses air minum aman, dan 30% akses air minum perpipaan.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia Water & Wastewater Expo & Forum (IWWEF) kembali digelar pada 6-8 Juni 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta. Dalam penyelenggaraan ke-9 ini, IWWEF mengusung tema “Pembiayaan Kreatif untuk Infrastruktur Air dan Sanitasi dalam Mendukung Ketahanan Iklim dan Keberlanjutan".

Dalam sambutannya, Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin mengatakan penyediaan air bersih serta sanitasi yang layak tidak dapat ditawar. Dalam RPJMN 2020–2024, Pemerintah menargetkan 100% rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024, termasuk 15% akses air minum aman, dan 30% akses air minum perpipaan.

“Pada 2022, akses masyarakat ke sumber air minum layak mencapai 91%, akses air minum aman 11,8%, dan akses air minum perpipaan baru menjangkau 20,69%, sehingga masih terdapat celah yang signifikan dalam pencapaiannya,” kata Ma'ruf Amin dikutip Rabu (7/6/2023).

Untuk sanitasi, amanat RPJMN adalah terwujudnya 90% akses sanitasi layak, termasuk di dalamnya 15% rumah tangga memiliki akses sanitasi aman, dan penurunan angka defekasi di tempat terbuka hingga 0% pada akhir 2024.

Akses Air Minum dan Sanitasi

Pencapaian akses air minum dan sanitasi sesuai target RPJMN tersebut akan mendukung percepatan tujuan ke-6 pencapaian SDGs di tahun 2030, yakni air bersih dan sanitasi layak yang berkelanjutan bagi semua.

Lebih lanjut, Wapres mengatakan Indonesia masih menghadapi kesenjangan pembiayaan infrastruktur air. Dari kebutuhan sebesar Rp123,4 triliun untuk pemenuhan akses air minum 10 juta sambungan rumah, yang dibiayai APBN hanya sebesar Rp21 triliun dan APBD hanya sebesar Rp15,6 triliun. Sebagian besar sisanya diharapkan dapat dibiayai oleh BUMN dan swasta.

Oleh sebab itu, dibutuhkan inovasi pembiayaan dan perluasan cakupan kerja sama pembiayaan melalui partisipasi sektor swasta dalam skema Kerja Sama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU). “Pemerintah pusat dan daerah juga perlu mendorong munculnya inovasi pembiayaan yang menarik minat para pemangku kepentingan,” ujarnya.

 


Pengelolaan Air Minum

Dalam RPJMN 2020–2024, Pemerintah menargetkan 100% rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024, termasuk 15% akses air minum aman, dan 30% akses air minum perpipaan. (Ilustrasi: i.huffpost.com)

Ma'ruf Amin menambahkan, pemerintah daerah sebagai pihak yang memperoleh pendelegasian kewenangan pengelolaan air minum, agar menciptakan iklim usaha yang kondusif di daerahnya, serta memperkuat komitmen dalam memberi layanan terbaik penyediaan air minum kepada masyarakat.

“Saya berharap forum ini dapat menjadi media untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta berkolaborasi mencari peluang pendanaan dan pengelolaan yang efektif dan efisien, untuk menjamin penyediaan air minum dan sanitasi yang layak,” imbuhnya.

AVK, salah satu manufaktur katup atau valve dan fittings yang terkemuka di industri air, gas, pengolahan limbah serta beberapa sektor industri lainnya turut hadir dalam event ini.

President Director AVK Gert Borrits mengatakan di Indonesia sekitar 60% rumah tangga dapat mengakses air bersih dan sisanya sebesar 40% belum dapat mengakses air bersih.

“Dari 60% itu, sebesar 33% air terbuang atau tidak terkonsumsi. Kita di sini untuk mensuplai produk untuk meminimalisir kebocoran tersebut,” katanya saat ditemui di Booth Pameran AVK.

Ia menjelaskan, produk yang dimiliki AVK memiliki kualitas yang baik karena bisa ditanam bahkan sampai 30-40 tahun, tidak seperti produk lain yang harus digali lagi dalam beberapa tahun. Inilah yang menguntungkan khususnya bagi PDAM agar tidak perlu membongkar pasang infrastruktur yang ada.

Dalam pameran ini, AVK mengenalkan produk-produk andalannya seperti katup dan perlengkapan air, gas, air limbah, industri dan perlindungan kebakaran serta beberapa produk barunya.

 


Menghubungkan Berbagai Kalangan

Indonesia Water & Wastewater Expo & Forum (IWWEF) kembali digelar pada 6-8 Juni 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta. Dalam penyelenggaraan ke-9 ini, IWWEF mengusung tema “Pembiayaan Kreatif untuk Infrastruktur Air dan Sanitasi dalam Mendukung Ketahanan Iklim dan Keberlanjutan".

Gert Borrits juga mengapresiasi IWWEF tahun ini. Menurutnya, event ini dapat menghubungkan berbagai kalangan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga dunia usaha. Semuanya bertujuan untuk membahas peningkatan pelayanan air minum dan air limbah.

Ia pun berharap dengan adanya event dapat menjadi wadah kolaborasi antara berbagai stakeholders demi kepentingan bersama. Adapun target penjualan ditargetkan setinggi mungkin.

“Kita berharap pengunjung yang datang banyak dan penjualan juga tinggi,” ucap Gert Borrits.

PT AVK Fusion Indonesia merupakan bagian dari AVK Group di mana berasal dari negara Denmark yang memiliki lebih dari 100 perusahaan secara global.

AVK sendiri telah ada di Indonesia sejak tahun 2012 dan telah banyak memasok berbagai kebutuhan proyek Saluran Air minum di seluruh penjuru nusantara. Bahkan ada Valve dengan brand AVK telah terpasang sejak tahun 1931.

Sebagai komitmen PT. AVK Fusion Indonesia dalam mendukung perkembangan kemajuan Sektor Air Minum dan Limbah Indonesia, PT. AVK Fusion Indonesia membantu baik dari problem solving secara teknis maupun jaminan after sales 10 tahun.

Bahkan dengan dengan penduduk Indonesia mayoritas muslim rubber dari AVK sendiri sudah tersertifikasi halal. Bahan kimia tertentu yang digunakan dalam produksi karet sintetis dapat berasal dari lemak hewani.

Di sisi lain, Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) menyatakan IWWEF diselenggarakan guna menjawab berbagai tantangan terkait air minum dan air limbah. Caranya, adalah dengan menghadirkan para pengelola, profesional, akademisi, peneliti, kalangan dunia usaha, serta pembuat kebijakan.

“IWWEF adalah event dua tahunan Perpamsi. Acara ini memiliki arti yang sangat strategis bagi pengembangan dunia air minum maupun limbah di Tanah Air,” ujar Ketua Umum Perpamsi Lalu Ahmad Zaini.

IWWEF diprediksi akan dihadiri tak kurang dari 5.000 pengunjung dari dalam maupun luar negeri. IWWEF juga didukung kementerian dan lembaga terkait yang bertujuan mendorong pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) yang lebih baik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya