AI untuk Perangi Hoaks dan Misinformasi? Mengapa Tidak

AI menawarkan inovasi solusi untuk mendeteksi dan menangkal penyebaran hoaks.

oleh Anasthasia Yuliana Winata diperbarui 14 Jun 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi tools AI yang bisa digunakan untuk memudahkan proses pembuatan konten. (unsplash/Steve Johnson)

Liputan6.com, Jakarta - Dari banyak informasi yang tersebar di internet, sering kali ditemukan hoaks dan misinformasi. Terlebih di internet informasi dapat tersebar dengan cepat. Hal ini kerap mengancam integritas informasi, merusak kepercayaan publik terhadap media, serta dapat berpengaruh terhadap aktivitas politik. 

Banyak pekerjaan manusia yang kini dapat dilakukan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Salah satunya yaitu memerangi misinformasi. AI menawarkan inovasi solusi untuk mendeteksi dan menangkal penyebaran hoaks.

Melansir dari citylife.capetown terdapat beberapa hal yang AI lakukan untuk memerangi hoaks dan misinformasi. Salah satu cara AI memerangi hoaks yaitu dengan pengembangan algoritma canggih yang dapat menganalisis dan mengidentifikasi pola dari sebuah konten, struktur dan penyebaran informasi. Sistem algoritma ini dirancang untuk mendeteksi indikasi hoaks seperti penyimpangan dan ketidakkonsistenan.

Misalnya seperti deteksi bahasa yang digunakan dalam sebuah artikel, mencari tanda sensasionalisme, berlebihan, atau manipulasi. Lalu, AI juga dapat memeriksa sumber dari kutipan sebuah artikel dan menentukan kredibilitas dan relevansinya (kutipan) dengan topik yang sedang dibahas. 

Selanjutnya, AI menggunakan machine learning untuk mengidentifikasi dan melacak penyebaran hoaks di seluruh platform media sosial. Kemudian AI akan menganalisis pola penyebaran hoaks dan keterlibatan dengan konten tertentu sehingga AI dapat mengidentifikasi lebih lanjut di mana hoaks disebarkan dengan cepat dan luas.

AI juga digunakan untuk mengembangkan alat yang dapat secara otomatis memeriksa fakta sebuah informasi secara realtime. Contohnya seperti ekstensi yang dikembangkan peneliti untuk di website. 

 

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya