Megawati Dorong Karya Anak Muda Indonesia Dilindungi Lewat HAKI

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, menyatakan menaruh perhatian penuh terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual karya anak bangsa.  Untuk itu, dia mendorong agar hak cipta tersebut lebih dilindungi. Hal itu disampaikan Megawati seusai mendengarkan lagu dukungan kepada Calon Presiden, Ganjar Pranowo berjudul 'Njar Ji Njar Beh' di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Jun 2023, 16:22 WIB
Momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III, pada Selasa (6/6/2023). (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, menyatakan menaruh perhatian penuh terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual karya anak bangsa. 

Untuk itu, dia mendorong agar hak cipta tersebut lebih dilindungi. Hal itu disampaikan Megawati seusai mendengarkan lagu dukungan kepada Calon Presiden, Ganjar Pranowo berjudul 'Njar Ji Njar Beh' di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

"Tolong disuarakan, diinformasikan, karena masih banyak para seniman kita begitu polos, dan bukan hanya seniman tapi rakyat yang telah membuat (karya), mempresentasikan hasilnya itu, karena polos, maka tidak tahu karena itu ada hak cipta dia. Maka seharusnya dengan hukumnya adalah HAKI, yaitu dipatenkan," kata Megawati.

Dia menjelaskan, Indonesia sudah punya undang-undang yang mengatur tentang hak cipta dan kekayaan intelektual untuk melindungi karya anak bangsa. Ini dibuktikan dengan kehadiran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

Oleh karenanya, Presiden Ke-5 RI itu mengaku sudah berbicara dengan Presiden Jokowi agar mendorong rakyat memiliki kesadaran mematenkan karya mereka. Dia mewanti-wanti agar semua hasil karya anak bangsa benar-benar didaftarkan ke HAKI.

"Banyak anak-anak muda kita, setelah saya jadi ketua dewan pengarah BRIN, itu kasihan sekali ya. Karena mencipatkan sesuatu, tapi karena dia butuh untuk kehidupannya, tanpa mengerti bahwa ada yang melindungi, yang namanya HAKI ini, terus (hak paten itu) dijual kepada orang lain. Itu menurut saya sangat disayangkan," ujarnya.

Sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset Nasional (BRIN), Megawati menyebut tak jarang dirinya sering menerima pertanyaan apakah mereka memiliki hak materi dari karya yang diciptakan.


Megawati Sering Dapat Curhat

Dia kemudian bertanya, apakah karya rakyat tersebut sudah dipatenkan. 

Hal inilah yang menurut Megawati sangat penting dilakukan semua pihak. Dia berharap, hak cipta atau karya yang dihasilkan tak diperjualbelikan sembarangan, yang mengakibatkan kerugian.

"Karena di sini (sertifikat haki) ada kalimat, memang saya tanya kepada (Menkumham) Pak Laoly, itu harus termaktub yaitu berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung selama 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia dan itu mulai tanggal dia mulai mendapat sertifikat ini. Nah saya minta kepada para wartawan supaya juga tolonglah hal-hal seperti ini disampaikan kepada masyarakat karena juga sangat berarti," ucapnya.

Masih selaku Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati menegaskan pihaknya sudah mendata semua karya anak bangsa yang berhak untuk dilindungi. 

"Karena menurut saya hak paten jangan diperjualbelikan, karena kerugiannya menurut saya lebih besar," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya